Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Durian Lengkap - Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK MENANAM DURIAN akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut:
Peta Halaman Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap :
Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap |
Durian merupakan tanaman buah berupa
pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri
yg diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk
menyebut buah yg kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan
Malaysia, Sumatra, & Kalimantan yg berupa tanaman liar. Penyebaran durian
ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India & Pakistan. Buah durian
sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren
(Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). - SEJARAH SINGKAT DURIAN
Tanaman durian termasuk famili
Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. yg lazim disebut durian adalah tumbuhan
dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia & Coelostegia. Ada puluhan
durian yg diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian & disebarluaskan
kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah:
durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas
(Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan
Selatan), sijapang (Betawi) & sihijau (Kalimantan Selatan). - JENIS TANAMAN DURIAN
3. MANFAAT TANAMAN DURIAN
Manfaat durian selain sebagai
makanan buah segar & olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya,
yaitu:
- Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yg miring.
- Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dgn kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
- Bijinya yg memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yg dicampur daging buahnya).
- Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yg bagus, dengan. cara dijemur sampai kering & dibakar sampai hancur. - MANFAAT TANAMAN DURIAN
5.1. Iklim yang cocok untuk budidaya durian
- Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun & minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dgn kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
- Intensitas cahaya matahari yg dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
- Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20°C-30°C. Pada suhu 15°C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar.
5.2. Media Tanam Durian
- Tanaman durian menghendaki tanah yg subur (tanah yg kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat & debu sehingga mudah membentuk remah.
- Tanah yg cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol & ondosol. Tanah yg memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, & kemampuan mengikat air tinggi.
- Derajat keasaman tanah yg dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dgn pH optimum 6-6,5.
- Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dgn perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dgn kedalam cukup, (50-150 cm) & (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
5.3. Ketinggian Tempat Yang Cocok Untuk Budidaya Durian
Ketinggian tempat untuk bertanam
durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yg cocok
ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yg berbukit/yang kemiringannya kurang dari
15 kurang praktis daripada lahan yg datar rata. - SYARAT TUMBUH TANAMAN DURIAN
6.1. Pembibitan Durian
1) Persyaratan BenihDurian
Biji untuk bibit dipilih dari biji
yg memenuhi persyaratan:
- Asli dari induknya.
- Segar & sudah tua.
- Tidak kisut.
- Tidak terserang hama & penyakit.
2) Penyiapan Benih & Bibit Durian
Pernanyakatan tanaman durian dapat
dilakukan melalui cara generatif (dengan biji) atau vegetatif (okulasi,
penyusuan atau cxangkokan).
a) Pengadaan benih dgn cara
generatif
Memilih biji-biji yg tulen/murni
dilakukan dgn mencuci biji-biji dahulu agar daging buah yg menempel terlepas.
Biji yg dipilih dikeringkan pada tempat terbuka, tidak terkena sinar matahari
langsung. Penyimpanan diusahakan agar tidak berkecambah/rusak & merosot
daya tumbuhnya. Proses pemasakan biji dilakukan dgn baik (dengan cara
diistirahatkan beberapa saat), dlm kurun waktu 2-3 minggu sesudah diambil dari
buahnya. Setelah itu biji ditanam.
b) Pengadaan bibit dgn cara okulasi
Persyaratan biji durian yg akan
diokulasi berasal dari biji yg sehat & tua, dari tanaman induk yg sehat
& subur, sistem perakaran bagus & produktif. Biji yg ditumbuhkan,
dipilih yg pertumbuhannya sempurna. Setelah umur 8-10 bulan, dapat diokulasi,
dgn cara:
- Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya. Dipilih mata tunas yg berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
- Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm sehingga mirip lidah.
- Kulit yg mirip lidah dipotong menjadi 2/3-nya.
- Sisipan “mata” yg diambil dari pohon induk untuk batang atas (disayat dibentuk perisai) diantara kulit. Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah perisai mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.
c) Penyusuan
1. Model tusuk/susuk
- Tanaman calon batang atas dibelah setengah bagian menuju kearah pucuk. Panjang belahan antara 1-1,5 cm diukur dari pucuk. Tanaman calon batang bawah sebaiknya memiliki diameter sama dgn batang atasnya. Tajuk calon batang bawah dipotong & dibuang, kemudian disayat sampai runcing. Bagian yg runcing disisipkan kebelahan calon batang atas yg telah dipersiapkan. Supaya calon batang bawah tidak mudah lepas, sambungannya harus diikat kuat-kuat dgn tali rafia.
- Selama masa penyusuan batang yg disatukan tidak boleh bergeser. Sehingga, tanaman batang bawah harus disangga atau diikat pada tanaman induk (batang tanaman yg besar) supaya tidak goyah setelah dilakukan penyambungan. Susuan tersebut harus disiram agar tetap hidup. Biasanya, setelah 3-6 bulan tanaman tersebut bisa dipisahkan dari tanaman induknya, tergantung dari usia batang tanaman yg disusukan. Tanaman muda yg kayunya belum keras sudah bisa dipisahkan setelah 3 bulan. Penyambungan model tusuk atau susuk ini dapat lebih berhasil kalau diterapkan pada batang tanaman yg masih muda atau belum berkayu keras.
2. Model sayatan
- Pilih calon batang bawah (bibit) & calon batang atas dari pohon induk yg sudah berbuah & besarnya sama.
- Kedua batang tersebut disayat sedikit sampai bagian kayunya. Sayatan pada kedua batang tersebut diupayakan agar bentuk & besarnya sama.
- Setelah kedua batang tersebut disayat, kemudian kedua batang itu ditempel tepat pada sayatannya & diikat sehingga keduanya akan tumbuh bersama-sama.
- Setelah 2-3 minggu, sambungan tadi dapat dilihat hasilnya kalau batang atas & batang bawah ternyata bisa tumbuh bersama-sama berarti penyusuan tersebut berhasil.
- Kalau sambungan berhasil, pucuk batang bawah dipotong/dibuang, pucuk batang atas dibiarkan tumbuh subur. Kalau pertumbuhan pucuk batang atas sudah sempurna, pangkal batang atas juga dipotong.
- Maka akan terjadi bibit durian yg batang bawahnya adalah tanaman biji, sedangkan batang atas dari ranting/cabang pohon durian dewasa.
d) Cangkokan
Batang durian yg dicangkok harus
dipilih dari cabang tanaman yg sehat, subur, cukup usia, pernah berbuah,
memiliki susunan percabangan yg rimbun, besar cabang tidak lebih besar daripada
ibu jari (diameter=2–2,5 cm), kulit masih hijau kecoklatan. Waktu mencangkok
adalah awal musim hujan sehingga terhindar dari kekeringan, atau pada musim
kering, tetapi harus disiram secara rutin (2 kali sehari), pagi & sore
hari. Adapun tata cara mencangkok adalah sebagai berikut:
- Pilih cabang durian sebesar ibu jari & yg warna kulitnya masih hijau kecoklatan.
- Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang sehingga kulitnya terlepas.
- Bersihkan lendir dgn cara dikerok kemudian biarkan kering angin sampai dua hari.
- Bagian bekas sayatan dibungkus dgn media cangkok (tanah, serabut gambut, mos). Jika menggunakan tanah tambahkan pupuk kandang/kompos perbandingan 1:1. Media cangkok dibungkus dgn plastik/sabut kelapa/bahan lain, kedua ujungnya diikat agar media tidak jatuh.
- Sekitar 2-5 bulan, akar cangkokan akan keluar menembus pembungkus cangkokan. Jika akar sudah cukup banyak, cangkokan bisa dipotong & ditanam di keranjang persemaian berisi media tanah yg subur.
3) Teknik Penyemaian & Pemeliharaan Durian
Bibit durian sebaiknya tidak ditanam
langsung di lapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian.
Biji durian yg sudah dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai
kering tidak ada air yg menempel. Biji dikecambahkan dahulu sebelum ditanam di
persemaian atau langsung ditanam di polibag. Caranya biji dideder di plastik/anyaman
bambu/kotak, dgn media tanah & pasir perbandingan 1:1 yg diaduk merata.
Ketebalan lapisan tanah sekitar 2 kali besar biji (6-8 cm), kemudian media
tanam tadi disiram tetapi (tidak boleh terlalu basah), suhu media diupayakan
cukup lembab (20°C-23°C). Biji ditanam dgn posisi miring tertelungkup (bagian
calon akar tunggang menempel ke tanah), & sebagian masih kelihatan di atas
permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan). Jarak antara biji satu dgn lainnya
adalah 2 cm membujur & 4-5 cm melintang. Setelah biji dibenamkan, kemudian
disemprot dgn larutan fungisida, kemudian kotak sebelah atas ditutup plastik
supaya kelembabannya stabil. Setelah 2-3 minggu biji akan mengeluarkan akar dgn
tudung akar langsung masuk ke dlm media yg panjangnya ± 3-5 cm. Saat itu tutup
plastik sudah bisa dibuka. Selanjutnya, biji-biji yg sudah besar siap
dibesarkan di persemaian pembesar atau polibag.
4) Pemindahan Bibit Durian
Bibit yg akan ditanam di lapangan
sebaiknya sudah tumbuh setinggi 75-150 cm atau berumur 7 - 9 bulan setelah
diokulasi, kondisinya sehat & pertumbuhannya bagus. Hal ini tercermin dari
pertumbuhan batang yg kokoh, perakarannya banyak & kuat, juga adanya
helaian daun dekat pucuk tanaman yg telah menebal & warnanya hijau tua.
6.2. Pengolahan Media Tanam Durian
1) Persiapan
Penanaman durian, perlu perencanaan yg cermat. Hal-hal yg perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.
2) Pembukaan Lahan
Pembersihan & pengolahan lahan
dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar,
alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu
dibersihkan dari tanaman liar yg akan menganggu pertumbuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah untuk bedengan pembesaran
harus dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dgn
pasir & kompos yg sudah jadi. Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi
5 kg pasir & 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir & kompos tercampur
merata & dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot
Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur. Di
sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika bedengan
sudah siap, biji yg telah tumbuh akarnya tadi segera ditanam dgn jarak tanam 20
x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dgn cara dibuatkan lubang tanam
sebesar biji & kedalamannya sesuai dgn panjang akar masing-masing. Setelah
biji tertanam semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir yg dicampur dgn tanah
halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.
4) Pengapuran
Keadaan tanah yg kurang subur,
misalnya tanah podzolik (merah kuning) & latosol (merah-coklat-kuning), yg cenderung
memiliki pH 5 - 6 & penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir,
liat & debu, dapat diatasi dgn pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang
musim kemarau, dgn kapur pertanian yg memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Dua
sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu & dilsiram
4-5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dlm tanah, sebaiknya dua minggu
setelah pengapuran, segera ditambah dolomit.
6.3. Teknik Penanaman Durian
1) Penentuan Pola Tanaman Durian
Jarak tanam sangat tergantung pada
jenis & kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yg diterapkan.
Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan
kultivar durian berumur sedang & dlm jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi
kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6
tahun), dapat diupayakan dgn budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya
tumpangsari yg biasa dilakukan yakni dgn tanaman horti (lombok, tomat, terong
& tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah & ubi jalar.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan
di lubang yg akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam
dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi
dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah
dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin
selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas
lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti
oleh tanah bagian bawah yg telah dicampur 35 kg pupuk kandang & 1 kg
fospat.
Untuk menghindari gangguan rayap,
semut & hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan
3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30
cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang
sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3) Cara Penanaman Durian
Bibit yg akan ditanam di lapangan
sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yg tercermin
dari batang yg kokoh & perakaran yg banyak serta kuat.
Lubang tanam yg tertutup tanah
digali kembali dgn ukuran yg lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yg membungkus
akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dgn cara
sebagai berikut :
- Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
- Bibit dimasukkan ke dlm lubang tanam sampai batas leher
- Lubang ditutup dgn tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
- Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
- Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Durian
1) Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk
mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses
pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah,
ukuran buah & frekuensi pembuahan setiap tahunnya.Penjarangan dilakukan bersamaan dgn proses
pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan
penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda). Penjarangan dapat dilakukan dgn menyemprotkan
hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur
sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka & sudah dibuahi. Ketika
hormon disemprotkan, bunga yg telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya
sedangkan bunga yg belum sempat dibuahi akan mati dgn sendirinya. Jumlah buah
durian yg dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yg ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman & rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat
pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula
tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat
berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras & lebih
tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga,
paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil
panen berkurang & pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi
barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm & sejauh 1,5-2 meter dari
pangkal batang.
b) Peremajaan
Tanaman yg sudah tua & kurang
produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke
akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring
supaya air hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas
luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3
minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan
tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut
dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama dgn cara okulasi tanaman muda
(bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada
pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dgn tanah.
c) Pembentukan tanaman yg terlanjur
tua
Dahan-dahan yg akan dibentuk tidak
usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik & dipaksa ke bawah
agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yg akan dibentuk
dibalut dgn kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi
tali, kemudian ditarik & diikat dgn pasak. dgn demikian, dahan yg tadinya
tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan Durian
Sebelum melakukan pemupukan kita
harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk & unsur hara yg terkandung
dlm tanah.
a) Cara memupuk durian
Pada tahap awal buatlah selokan
melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dgn lebarnya tajuk pohon.
Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya.
Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dlm selokan, tanah tadi dikembalikan
untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dlm keadaan
kering segera lakukan penyiraman.
b) Jenis & dosis pemupukan
Jenis pupuk yg digunakan untuk
memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan.
Pemupukan yg tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan
ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dgn NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan
sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dgn pupuk
organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan
dilakukan dgn cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota
tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yg telah berumur =3 tahun
biasanya mulai membentuk batang & tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian
membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun
ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya
menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat,
berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK
10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru
(menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan & Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada
pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai
terlalu basah. Bibit durian yg baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali
sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman
berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
Durian yg dikebunkan dgn skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air
yg cukup. dlm pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari
air menggenangi bedengan tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit
tanaman yg baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh
Atonik dgn dosis 1 cc/liter air & ditambah dgn Metalik dgn dosis 0,5
cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih
sempurna. Jenis insektisida yg digunakan adalah Basudin yg disemprot sesuai
aturan yg ditetapkan & berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan
cukup melaburi batang dgn fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar
sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi
oleh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT)
berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini
sama sekali tidak memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat
membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dgn petunjuk
pemakaian yg tertera pada label yg ada dlm kemasan, sebab pemakaian ZPT ini
hanya dicampurkan saja. - PEDOMAN BUDIDAYA DURIAN
7.1. Hama Tanaman Durian
- Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)
- Ciri: telur diletakkan pada kulit buah & dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yg telah menetas dari telur langsung menggerek & melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal di dlm buah sampai menjadi dewasa. Buah yg diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.
- Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dgn cara terbang dari pohon durian yg satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ini bertelur pada buah durian yg dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau.
- Pengendalian: dilakukan dgn insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dgn dosis 2-3 cc/liter air.
- Lebah mini
- Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman & sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ini menyerang daun-daun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi lebah serangga ini mencari makan dgn cara menggerek ranting-ranting muda & memakan daun-daun muda.
- Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter), & insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter & Temik 106 (Aldikarl 10%).
- Ulat penggerek bunga (Prays citry)
- Ulat ini menyerang tanaman yg baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga & calon buah.
- Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau & kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu & bertubuh langsing.
- Gejala: kuncup bunga yg terserang akan rusak & putiknya banyak yg berguguran. Demikian pula, benang sari & tajuk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup & putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
- Pengendalian: dgn menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
- Kutu loncat durian
- Ciri: serangga berwarna kecoklatan & tubuhnya diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap & tungkainya mirip dgn kutu loncat yg menyerang tanaman lamtoro.
- Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yg masih muda dgn cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil & pertumbuhannya terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yg pekat rasanya manis & merata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol.
- Pengendalian: daun & ranting-ranting yg terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dgn menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter air.
7.2. Penyakit Tanaman Durian
- Phytopthora parasitica & Pythium complectens
- Penyebab: Pythium complectens, yg menyerang bagian tanaman seperti daun, akar & percabangan.
- Penularan & penyebab: penyakit ini menular dgn ke pohon lain yg berdekatan. Penularan terjadi bila ada akar yg terluka. Penularan terjadi bersama-sama dgn larutnya tanah atau bahan organik yg terangkut air.
- Gejala: daun durian yg terserang menguning & gugur mulai dari daun yg tua, cabang pohon kelihatan sakit & ujung-ujungnya mati, diikuti dgn berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat & membusuk. Pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yg sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua & jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
- Pengendalian:
- upayakan drainase yg baik agar tanah tidak terlalu basah & air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan;
- pohon yg sakit dibongkar sampai ke akarnya & dibakar;
- pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebioh tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
- Kanker bercak
- Penyebab: Pythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang & kayu. Penyebaran oleh spora sembara bersamaan dgn butir-butir tanah atau bahan organik yg tersangkut air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh curah hujan yg tinggi dlm cuaca kering. Jamur dapat tumbuh dgn baik pada suhu antara 12-35°C.
- Gejala: kulit batang durian yg terserang mengeluarkan blendok (gum) yg gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yg sakit dapat meluas ke dlm sampai ke kayu; daun-daun rontok & ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
- Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan tanah & untuk batang yg sakit; (5) dilakukan dgn cara memotong kulit yg sakit sampai ke kayunya yg sehat & potongan tanaman yg sakit harus dibakar, sedangkan bagian yg terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
- Jamur upas
- Gejala: pada cabang-cabang & kulit kayu terdapat benang-benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu & masuk ke dlm kulit & kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
- Pengendalian:
- serangan jamur yg masih pada tingkat sarang laba-laba dapat dikendalikan dgn cara melumasi cabang yg terserang degan fungisida, misalnya calizin RM;
- jika jamur sudah membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah bagian yg berjamur;
- dengan menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi. - HAMA & PENYAKIT TANAMAN DURIAN
8.1. Ciri & Umur Panen Buah Durian
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman
durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni
bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa & siap
dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan
dapat merusak kualitas buah. Warna durian yg hampir masak agak berbeda-beda
tergantung pada kultivarnya. Buah yg sudah masak umumnya ditandai dgn bau harum
yg menyengat. Pada durian yg sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar
dentang udara antara isi & kulitnya.
8.2. Cara Panen Durian
Buah durian yg sudah matang akan
jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak langsung jatuh, kira-kira sebulan
sebelum matang buah dapat diikat dgn tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut
agar tangkai buah yg terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung
pada tali sehingga buah durian tersebut dapat diambil dlm keadaan utuh. Buah
durian dari pohon rendah dapat dipetik dgn menggunakan pisau tajam. Tangkai
buah dipotong mulai dari bagian paling atas, ± 1,5 cm dari dahan. Pemotongan
sebaiknya dilakukan dgn hati-hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yg akan
berbunga pada musim berikutnya. Buah durian yg terletak pada bagian pohon yg tinggi
sebaiknya dipetik dgn menggunakan alat bantu yg sesuai agar tidak jatuh ke
tanah. Durian yg jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi
asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol & asam.
8.3. Prakiraan Produksi Durian
Jumlah durian yg dapat dipanen dlm satu
pohon adalah 60-70 butir perpohon pertahun dgn bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila
diinginkan jumlah buah yg lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun. - PANEN BUAH DURIAN
9.1. Pengumpulan
Di tempat pengumpulan setiap tangkai
durian diberi label khusus atau dicat dgn warna tertentu untuk menunjukkan
kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik dapat diperbaiki pada tahun
berikutnya.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi
& dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi perlu dilakukan agar tidak ada
buah cacat yg ikut terkirim, terutama bila buah ini akan dijual atau diekspor.
9.3. Penyimpanan
Durian yg sudah terpilih dicuci
& disemprot dgn air agar kotoran yg menempel pada kulitnya menjadi bersih.
Selanjutnya buah dicelupkan ke dlm air yg telah diberi fungisida Aliette 800 WP
yg berbahan aktif Aluminium tris (Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan
pencelupan ini adalah untuk menghindari serangan busuk buah yg disebabkan oleh
jamur Phytophtora sp selama pemeraman & transportasi. Lalu buah
dikeringanginkan. Durian beserta petinya dimasukkan ke dlm gudang yg cukup
mendatangkan penerangan.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Buah durian yg akan diekspor diberi
perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik & diikat dgn
tali rafia Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian. Buah yg sudah
dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dgn kantung kertas semen. Setelah itu,
dimasukkan ke dlm kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir
durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat
dgn lakban (perekat plastik) tebal yg tidak mudah robek jika terkena gesekan.
Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi
udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau,
sehingga tidak ada kontak antar udara di dlm kotak pengepakan dgn udara luar
maka jika di dlm ada durian yg matang baunya tidak tercium menyengat sampai keluar.
9.5. Penanganan Lain
Bila ingin menghasilkan durian beku
untuk dipasarkan ke tempat yg jauh, maka dapat dilakukan cara pengepakan fakum
udara, cara ini banyak dipakai oleh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya,
durian dimasukkan ke dlm alat fakum udara selama 35-40 menit dgn suhu 40°C di
bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan ke dlm plastik berukuran 300
gram & diletakkan dlm kamar pendingin dgn suhu 18°C di bawah nol. - PASCAPANEN BUAH DURIAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya Durian
Perkiraan analisis usaha tani
tanaman durian seluas 1 ha pada tahun 1998.
1) Biaya produksi
- Tanah 1 ha @ m 2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,-
- Bibit :150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
- Pupuk
- Pupuk kandang: 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,-
- UREA: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- TSP: 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-
- KCl: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- NPK: 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-
- Hormon/mineral: 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-
- Obat & pestisida
- Insektisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
- Fungisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
- Alat & bangunan
- Bangunan & sumur Rp. 2.500.000,-
- Alat semprot: 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-
- Cangkul: 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
- Sabit: 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
- Garpu: 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
- Golok: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
- Gunting pangkas: 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
- Gergaji pangkas: 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-
- Ember: 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-
- Tenaga kerja tetap
- Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-
- Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
- THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-
- Tenaga kerja lepas
- Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
- Memupuk & menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp.
42.115.000,-
2) Pendapatan
- Tahun ke-5 produk ke 1 = 25/100 x 150 x 30 x Rp. 30.000= Rp. 33.750.000,-= Rp. 33.750.000 – Rp. 42.115.000 - Rp. 8.365.000,-
- Tahun ke-6 produk ke 2 =25/100 x 150 x 60 x Rp. 30.000= Rp. 67.500.000,-= Rp. 67.500.000 – (Rp.8.365.000 + Rp. 16.765.000) - Rp. 42.370.000
- Pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yg dikeluarkan
3) Investasi rata-rata/pohon: Rp.
175.096,66
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis Durian
Peluang bisnis durian sangat bagus.
Untuk pasar luar negeri pada tahun 1983-1987 dikirim ke negara Taiwan,
Singapura, Malaysia & Hongkong. & pada tahun 1989 permintaan meningkat
ke negara Prancis, Belanda, Brunei, australia, Saudi Arabia & Jepang.
Bahkan pada tahun 1999 di Jepang harga durian dapat mencapai 10.000 yen (Rp
700.000,-). Peluang pasar di Indonesia juga sangat bagus, harga durian
berkualitas dapat mencapai Rp 30.000,-/kg. Sedangkan untuk buah durian
dipasaran & kualitasnya biasa-bisa saja mencapai Rp. 15.000,-/buah. Selama
ini perdagangan durian lebih dikuasai oleh negara Thailand, hal ini disebabkan
oleh mutu buah yg bagus. Padahal Indonesia dapat melakukan hal yg sama apabila
mutu ditingkatkan. Bahkan Indonesia memiliki varietas yg beragam & berbuah
sepanjang tahun. dgn penanganan yg profesional & dibantu oleh
kemudahan-kemudahan dari pemerintah durian Indonesia mampu menguasai pasar
dunia.
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi:
klasifikasi & syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, pengemasan
& syarat penandaan.
11.2. Diskripsi
Standar mutu buah durian di
Indonesia tercantum dlm Standar Nasional Indonesia SNI 01-4482-1998.
11.3. Klasifikasi & Standar Mutu Durian
Buah durian diklasifikasikan dlm 3
jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II & Mutu III.
- Kerusakan: mutu I=tidak ada (bebas penyakit & serangga); mutu II=tidak ada (bebas penyakit & serangga); mutu III=tidak ada (bebas penyakit & serangga).
- Cacat: mutu I=tidak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
- Rasa & aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik sesuai kultivar; mutu III=baik sesuai kultivar.
- Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang; mutu III=keras/sedang.
- Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
- Warna daging buah: mutu I=sesuai kultivar/kuning; mutu II=sesuai kultivar/kuning; mutu III=sesuai kultivar/kuning.
- Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu III=seragam.
- Perbandingan berat dgn biji: mutu I >2; mutu II >1; mutu III=boleh < 1.
Pengujian buah durian dilakukan
berdasarkan pengamatan dari bentuk fisik & visualisasi dari standar mutu yg
ada.
11.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar yg
terdiri maksimum 1.000 kemasan atau 1000 buah, contoh diambil secara acak dari
jumlah kemasan atau jumlah buah dgn ketentuan sebagai berikut:
- Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 1–5, pengambilan contoh semua.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 6–100, pengambilan contoh minimum 5.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 101–300, pengambilan contoh minimum 7.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 301–500, pengambilan contoh minimum 9.
- Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 501-1001, pengambilan contoh minimum 10.
- Dari setiap kemasan yg dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dgn isi kurang dari tiga buah diambil satu buah.
Petugas pengambil contoh harus
memenuhi syarat, yaitu orang yg telah dilatih terlebih dahulu & diberi
wewenang untuk melakukan hal tersebut.
11.5. Pengemasan
Buah durian seyogyanya dikemas
sesuai dgn pasar yg dituju. Untuk Pasar Eropa, Ameriak & Kanada, disukai
buah durian yg beratnya 2,5-3,5 kg/buah & dikemas dgn kotak karton berkapasitas
10-12 kg. Untuk pasaran Hongkong dipilih buah durian yg beratnya 2-4 kg/buah
& dikemas dlm keranjang bambu berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk
Malaysia & Singapura atau pasar lokal dikehendaki buah durian dgn berat
2,0-5,0 kg/buah yg dikemas dlm keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa
kemasan langsung ditumpuk ai atas bak truk. Label atau gantungan yg menyertai
setiap kemasan harus mudah dilihat & berisi informasi :
- Dihasilkan di Indonesia.
- Nama perusahaan/eksportir.
- Nama kultivar durian.
- Kelas mutu.
- Jumlah buah dlm kemasan.
- Berat kotor.
- Berat bersih.
- Identitas pembeli di tempat tujuan.
- Tanggal panen.
- Tanggal buah itu enak dimakan.
- Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
- Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yg dianjurkan. - STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN
Sumber artikel Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap ini adalah : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a6.
Terimakasih atas kunjungannya.
Artikel Lainnya:
CARA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT LENGKAP
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Durian ( Bombaceae sp. ) Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar