Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap - Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK MENANAM DUKU akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut:
Peta Halaman Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap :
1. SEJARAH DUKU
Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap |
Duku (Lansium domesticum Corr)
merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari Indonesia. Sekarang
populasi duku sudah tersebar secara luas di seluruh pelosok nusantara. Selain itu
ada yg menyebutkan duku berasal dari Asia Tenggara bagian Barat, Semenanjung
Thailand di sebelah Barat sampai Kalimantan di sebelah Timur. Jenis ini masih
dijumpai tumbuh liar/meliar kembali di wilayah tersebut & merupakan salah
satu buah-buahan budidaya utama. - SEJARAH DUKU
Jenis duku yg banyak ditanam di
Indonesia adalah jenis duku unggul seperti duku komering, duku metesih & duku
condet.
Manfaat utama tanaman duku sebagai
makanan buah segar atau makanan olahan lainnya. Bagian lain yg bermanfaat
adalah kayunya yg berwarna coklat muda keras & tahan lama, digunakan utk tiang
rumah, gagang perabotan & sebagainya. Kulit buah & bijinya dapat pula
dimanfaatkan sebagai obat anti diare & obat menyembuhkan demam. Sedangkan
kulit kayunya yg rasanya sepet digunakan utk mengobati disentri, sedangkan
tepung kulit kayu digunakan utk menyembuhkan bekas gigitan kalajengking.
Di Indonesia duku terutama ditanam
di daerah Jawa (Surakarta), Sumatera (Komering, Sumatera Selatan) & Jakarta
(Condet).
5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Tanaman Duku
- Angin tdk terlalu mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman duku tetapi tdk dapat tumbuh optimal di daerah yg kecepatan anginnya tinggi.
- Tanaman duku umumnya dapat tumbuh di daerah yg curah hujannya tinggi & merata sepanjang tahun. Tanaman duku tumbuh secara optimal di daerah dgn iklim basah sampai agak basah yg bercurah hujan antara 1500-2500 mm/tahun.
- Tanaman duku tumbuh optimal pada intensitas cahaya matahari tinggi.
- Tanaman duku dapat tumbuh subur jika terletak di suatu daerah dgn suhu rata-rata 19 derajat C.
- Kelembaban udara yg tinggi juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman duku, sebaliknya jika kelembaban udara rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku.
5.2. Media Tanam Duku
- Tanaman duku dapat tumbuh baik sekali pada tanah yg banyak mengandung bahan organik, subur & mempunyai aerasi tanah yg baik. Sebaliknya pada tanah yg agak sarang/tanah yg banyak mengandung pasir, tanaman duku tdk akan berproduksi dgn baik apabila tdk disertai dgn pengairan yg cukup.
- Derajat keasaman tanah (pH) yg baik utk tanaman duku adalah 6–7, walaupun tanaman duku relatif lebih toleran terhadap keadaan tanah masam.
- Di daerah yg agak basah, tanaman duku akan tumbuh & berproduksi dgn baik asalkan keadaan keadaan air tanahnya kurang dari 150 m di bawah permukaan tanah (air tanah tipe a & tipe b). Tetapi tanaman duku tdk menghendaki air tanah yg menggenang karena dapat menghambat pertumbuhan & produksi tanaman.
- Tanaman duku lebih menyukai tempat yg agak lereng karena tanaman duku tdk dapat tumbuh optimal pada kondisi air yg tergenang. Sehingga jika tempatnya agak lereng, air hujan akan terus mengalir & tdk membentuk suatu genangan air.
5.3. Ketinggian Tempat Umumnya
tanaman duku menghendaki lahan yg memiliki ketinggian tdk lebih dari 650 m dpl. - SYARAT TUMBUH TANAMAN DUKU
6.1. Pembibitan Tanaman Duku
1) Persyaratan Benih Duku
Kualitas bibit tanaman duku yg akan
ditanam sangat menentukan produksi duku. Oleh sebab itu bibit duku harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Bebas dari hama & penyakit
- Bibit mempunyai sifat genjah
- Tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk & ukuran lebih seragam dari bibit lain yg sejenis
- Bibit cepat tumbuh.
2) Penyiapan Benih Duku
Perbanyakan & penanaman duku
umumnya masih diperbanyak dgn benih atau dari semai yg tumbuh spontan di bawah
pohonnya, kemudian dipelihara dlm pot sampai tinggi hampir 1 meter & sudah
dapat ditanam di lapangan. Sehingga tingkat keberhasilan perbanyakan generatif
cukup tinggi walaupun memerlukan waktu yg relatif lama. Daya perkecambahan
& daya tahan semai akan lebih baik sejalan dgn ukuran benih & hanya
benih-benih yg berukuran besar yg hendaknya digunakan dlm usaha pembibitan.
Pertumbuhan awal semai itu lambat sekali, dgn pemilihan yg intensif diperlukan
waktu 10–18 bulan agar batang duku berdiameter sebesar pensil, yaitu ukuran yg cocok
utk usaha penyambungan atau penanaman di lapangan, tetapi di kebanyakan
pembibitan utk sampai pada ukuran tersebut diperlukan waktu 2 kali lebih lama.
Perbanyakan dgn stek dimungkinkan dgn menggunakan kayu yg masih hijau, namun
memerlukan perawatan yg teliti. Terkadang cabang yg besar dicangkok, sebab
pohon ynag diperbanyak dgn cangkokan ini dapat berbuah setelah beberapa tahun
saja, tetapi kematian setelah cangkokan dipisahkan dari pohon induknya
cenderung tinggi presentasenya.
3) Teknik Penyemaian Benih Duku
Waktu penyemaian benih sebaiknya
pada musim hujan agar diperoleh keadaan yg selalu lembab & basah.Cara
pembuatan media penyemaian dapat berupa tanah yg subur/campuran tanah & pupuk
organik (pupuk kandang atau kompos) dgn perbandingan sama (1:1). Jika perlu
media tanam dapat ditambahkan sedikit pasir. Tempat persemaian bisa berupa
bedengan, keranjang/kantong plastik atau polybag. Tetapi sebaiknya tempat utk persemaian
menggunakan kantong plastik agar mempermudah dlm proses pemindahan bibit.
4) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Bibit duku tdk memerlukan perawatan
khusus kecuali pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selama 2
atau 3 minggu sejak bibit duku ditanam perlu dilakukan penyiraman dua kali
setiap hari yaitu pagi & sore hari, terutama pada saat tdk turun hujan.
Selanjutnya cukup disiram satu kali setiap hari. Kalau pertumbuhannya sudah
benar-benar kokoh, penyiraman cukup dilakukan penyiraman secukupnya jika media
penyemaian kering. Penyulaman pada bibit diperlukan jika ada bibit yg mati
maupun bibit yg pertumbuhannya terhambat. Rumput liar yg mengganggu pertumbuhan
bibit juga hrus dihilangkan. utk meningkatkan pertumbuhan bibit perlu diberi
pupuk baik pupuk organik berupa pupuk kandang & kompos maupun pupuk
anorganik berupa pupuk TSP & ZK sesuai dgn dosis & kadar yg dianjurkan.
5) Pemindahan Bibit Duku
Umur bibit yg siap tanam adalah
sekitar 2-3 bulan dgn tinggi bibit 30-40 cm. Kegiatan pemindahan bibit harus
memperhatikan kondisi fisik bibit waktu yg tepat
6.2. Pengolahan Media Tanam Duku
1) Persiapan
Sebelum dilakukan pengolahan lahan
perlu diketahui terlebih dahulu tingkat pH tanah yg sesuai utk tanaman duku,
yaitu sebesar 6-7. Selain itu kondisi tanah yg akan diolah juga harus sesuai
dgn persyaratan tumbuh tanaman duku yaitu tanah yg mengandung banyak bahan
organik serta airase tanah yg baik.
2) Pembukaan Lahan
Kegiatan pembukaan lahan dapat
dilakukan dgn menggunakan alat bantu seperti traktor maupun cangkul. Pembukaan
laahan sebaiknya dilakukan pada waktu musim kering agar pada awal waktu musim
hujan kegiatan penanaman dapat dilakukan segera.
3) Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan tdk terlalu
diperlukan delam pengolahan lahan utk tanaman duku, sehingga bedengan jarang
dijumpai pada lahan tanaman duku.
4) Pengapuran
Kegiatan pengapuran sangat
diperlukan jika kondisi pH tanah tdk sesuai dgn persyaratan pH tanah utk tanaman
duku. Cara pengapuran dapat dilakukan dgn penyiraman di sekitar tanaman duku.
Jumlah & dosis pengapuran harus sesuai dgn kadar yg dianjurkan.
6.3. Teknik Penanaman Duku
1) Penentuan Pola Tanam
Pohon duku umumnya di tanam di
pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di
Filipina) atau ditumpang sarikan dgn tanaman lain seperti pohon manggis & durian
(di Indonesia & Thailand). Jarak tanam yg dianjurkan sangat bervariasi dari
jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m utk tipe
longkong yg tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar).
Jarak tanam ini ditentukan dgn memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya. Variasi jarak tanam yg lain adalah
ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m. Namun hal yg perlu diperhatikan adalah
jarak tanam harus cukup lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya
membutuhkan ruangan yg cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan
tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan
jarak tanam 10x10 m, berarti utk lahan yg luasnya satu hektar akan dapat
ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Setelah jarak tanam ditentukan, maka
langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Waktu yg terbaik utk membuat
lubang tanam adalah sekitar 1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam
minimal yg dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik
apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yg akan
ditanam berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang yg dibuat harus lebih
dalam. Tetapi jika bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian
lubang diusahakan lebih lebar & lebih luas.
3) Cara Penanaman Duku
Penanaman bibit duku sebaiknya
menunggu sampai tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah
sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali
terlebih dahulu dgn ukuran kira-kira sebesar kantung yg dibuat utk membungkus
bibit. Setelah itu pembungkus bibit dibuka & tanaman dimasukkan dlam lubang
tanam. Hal yg perlu diperhatikan adalah posisi akar tdk boleh terbelit sehingga
nantinya tdk mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi
tanah harus basah/disiram dahulu. Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal.
Selain itu permukaan tanah yg dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus
tetap terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yg ada disekitarnya dipadatkan
& disiram dgn air secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat
diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan kering utk menjaga
kelembaban & menghindari pengerasan tanah.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Duku
1) Penjarangan & Penyulaman
Kegiatan penjarangan pada dasarnya
adalah utk mengurangi persaingan antara tanaman pokok (tanaman duku) & tanaman
lain (tanaman pelindung). Persaingan yg terjadi adalah utk mendapatkan unsur
hara, air, sinar matahari, & ruang tumbuh. Tanaman selain duku yg dijarangi
sebaiknya merupakan tanaman yg memang tdk dikehendaki & menggangu
pertumbuhan tanaman duku. Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada
tanaman duku yg mati. Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara
rutin. Radius 1-2 meter dari tanaman duku harus bersih.
2) Penyiangan
Kegiatan penyiangan diperlukan utk menghilangkan
rumput & herba kecil yg dapat mengganggu pertumbuhan Tanaman duku.
Penyiangan dapat dilakukan dgn tangan maupun dgn bantuan beberapa alat
pertaniannya
lainnya.
lainnya.
3) Pemupukan
Pemupukan sangat diperlukan utk meningkatkan
ketersediaan hara tanah. Meskipun tdk ada pedoman baku utk pemupukan duku,
tetapi agar tdk membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:
- Tahun kedua & ketiga utk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram & ZK 20 gram.
- Tahun keempat, kelima & keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi 25-40 kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram & juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.
- Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk sebaiknya disesuaikan pula dgn tingkat pertumbuhan tanaman duku & kesuburan tanah. Pemupukan duku dilakukan dgn cara menggali tanah di sekitar tanaman duku sedalam 30-50 cm dgn lebar yg sama. Lubang pupuk tersebut dibuat melingkar yg letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman duku hanya memerlukan
pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selain itu juga tanaman
duku sudah cukup kuat & kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di
sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air utk mencegah air yg tergenang
baik yg berasal dari hujan maupun air penyiraman. - PEDOMAN BUDIDAYA DUKU
7.1. Hama
1) Kelelawar
Buah duku yg diincar kelelawar
adalah buah duku yg matang & siap dipanen.
Pengendalian: utk mencegah gangguan
kelelawar ini adalah dgn membungkus buah duku sejak buah itu berukuran kecil.
Bahan pembungkus dapat berupa ijuk tanaman aren, kain bekas, bongsang yg terbuat
dari anyaman bambu.
2) Kutu perisai (Asterolecantium
sp.)
Hama ini menyerang daun & batang
duku.
Pengendalian:
- dengan cara pemeliharaan & perawatan tanaman sebaik mungkin;
- menggunakan insektisida yg sesuai dgn jenis hama yg mengganggunya.
3) Kumbang penggerak buah (Curculio
sp.)
Gejala: menyerang buah duku yg sudah
matang, sehingga buah duku berlubang & busuk bila air hujan masuk ke
dalamnya. Pengendalian: sama kutu perisai.
4) Kutu putih (Psedococcus
lepelleyi)
Hama yg menutupi kuncup daun & daun
muda buah duku. Pengendalian: sama kutu perisai.
7.2. Penyakit
1) Penyakit busuk akar
Merupakan penyakit yg berbahaya
karena menyerang pohon & buah duku. Pengendalian:
- dengan pemeliharaan tanaman yg baik;
- disemprot dgn fungisida sesuai dgn peruntukannya masing-masing obat.
2) Penyakit antraknosa
(Colletotrichum gloeosporiods)
Gejala: adanya bintik kecoklatan
pada rangkaian buah, serangan ini menyebabkan buah berguguran lebih awal & juga
menyebabkan kerugian pasca panen. Pengendalian:
- dengan pemeliharaan tanaman yg baik;
- disemprot dgn fungisida sesuai dgn peruntukannya masing-masing obat.
3) Penyakit mati pucuk
Penyebab: cendawan Gloeosporium sp.
menyerang ujung cabang & ranting yg nampak kering. Pengendalian:
- dengan pemeliharaan tanaman yg baik;
- dilakukan dgn disemprot dgn fungisida seperti Manzate, Zerlate, Fermate, Dithane D-14 atau pestisida lain. Dosis utk obat pemberantasan penyakit ini harus disesuaikan dgn anjuran pada label masing-masing obat.
7.3. Gulma
Adanya gulma seperti rumput liar
& alang-alang dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku. Gulma ini harus
dihilangkan dgn cara penyiangan & utk mencegah gulma ini dapat digunakan
obat-obatan kimia.- HAMA & PENYAKIT TANAMAN DUKU
8.1. Ciri & Umur Panen Duku
Umur tanaman duku dapat mencapai 300
tahun atau lebih, tergantung dari sifat atau jenisnya, cara pemeliharaan & kondisi
lingkungan tempat tumbuh. Produktivitas buahnya yg siap panen juga sangat
dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Buah duku yg siap dipanen biasanya
kulit buah berwarna kuning kehijau-hijauan bersih & bahkan telah menjadi
kuning keputih-putihan serta buah agak lunak. Tanda-tanda lainnya adalah getah
pada kulit buahnya sudah tampak berkurang atau tdk ada getah sama sekali pada
kulit buah duku, jika buah masih berwarna hijau berarti buah belum matang &
tdk siap dipanen. Tanaman duku yg diperbanyak dgn biji, biasanya mulai berbunga
sekaligus berbuah pada umur tanaman 12 tahun bahkan lebih. Sedangkan utk tanaman
duku yg pembibitannya secara vegetatif seperti pencangkokkan atau sambungan
dapat berbuah lebih cepat yaitu pada umur 8 tahun.
8.2. Cara Panen Duku
Buah duku biasanya dipanen dgn cara
dipanjat pohonnya & dipotongi tandan–tandan buahnya yg matang dgn pisau
atau gunting pangkas. Hendaklah berhati-hati agar tdk melukai bagian batang
tempat menempelnya gagang tandan, sebab perbungaan berikutnya juga akan muncul
disitu juga. Kenyataannya, daripada memanjat pohonnya lebih baik menggunakan
tangga, sebab tindakan demikian akan mengurangi kerusakan kuncup-kuncup bunga
yg masih dominan. Diperlukan 4 atau 5 kali pemanenan sampai semua buah habis
dipetik dari pohon. Hanya pemetikan buah yg matang, yg ditaksir dari perubahan
warna, yg akan sangat memperbaiki kualitas buah. Umumnya buah yg berada dlm satu
tandan akan matang hampir bersamaan, tetapi jika proses pematangan tdk bersamaan,
akan sangat menyulitkan pemanenan. Buah duku harus dipanen dlm kondisi kering,
sebab buah yg basah akan berjamur jika dikemas.
8.3. Periode Panen Duku
Pada umumnya, tanaman duku mulai
berbunga sekitar bulan September & Oktober setiap tahunnya & buahnya yg
masak mulai dapat dipungut setelah 6 bulan kemudian sejak keluarnya bunga,
yaitu sekitar bulan Februari atau Maret. Penyerbukan bunga duku biasanya
terjadi secara silang oleh perantaraan serangga seperti lebah madu, walupun
penyerbukan sendiri sering pula terjadi. Masa keluarnya bunga duku yg pertama
tergantung pada kondisi lingkungan & sifat/jenis dari tanaman duku
tersebut.Musim panen duku pendek sekali, buah langsat matang sedikit lebih awal
dari buah duku. Di daerah tertentu tipe buah duku-langsat menghasilkan 2 kali
panen pertahun (walupun tdk jelas apakah masing-masing pohon berbuah lebih dari
sekali setiap tahunnya), & waktu panen itu juga bervariasi utk berbagai
daerah, sehingga di pasar-pasar induk buah duku dapat diperoleh selama 4 bulan
(di Thailand & Filiphina pada bulan Juli sampai Oktober) sampai 8 bulan (di
Semenanjung Malaysia pada bulan Juni sampai Februari).
8.4. Prakiraan Produksi
Hasil Panen buah duku agak
bervariasi. Suatu kecenderungan adanya 2 kali berbuah telah dilaporkan di
Filiphina. Pohon duku yg berumur 10 tahun dapat menghasilkan 40-50 kg, buah
duku meningkat menjadi 80–150 kg pada umur pohon 30 tahun, hasil maksimumnya
menurut laporan yg ada mencapai 300 kg per pohon. Angka-angka mengenai luasan
lahan & produksi tersebut di atas jika dihitung menjadi hasil rata-rata
akan diperoleh angka 2,5 ton per hektar utk negara. Filiphina dibandingkan dgn 3,6
ton per hektar utk langsat & 5,6 ton per hektar utk duku di Thailand. - PANEN BUAH DUKU
9.1. Pengumpulan
Setelah buah dipanen, maka buah duku
tersebut dikumpulkan disuatu tempat yg kering & tdk berair.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Dalam skala usaha komersial, buah
duku yg sudah dipanen sudah barang tentu harus disortir terlebih dahulu.
Sortasi terutama dilakukan berdasarkan ukuran besar kecilnya buah duku,
sekaligus membuang buah yg busuk atau cacat & menyingkirkan tandannya. Buah
duku tdk biasa dijual bersama dgn tandannya, karena ada orang yg senang membeli
buah duku tanpa disertai tandannya.
9.3. Penyimpanan
Duku merupakan buah yg sangat mudah
rusak karena kulit buahnya akan berubah menjadi coklat dlm 4 atau 5 hari
setelah dipanen. Buah dapat dibiarkan dipohonnya selama beberapa hari menunggu
sampai tandan-tandan lainnya juga matang, tetapi walau masih berada dipohonnya
buah-buah itu tetap berubah menjadi coklat & dlm waktu yg pendek tdk akan
laku dijual di pasar. Sehingga diperlukan adanya proses penyimpanan dlm kamar
pendingin dgn suhu 15°C & kelembaban nisbi 85-90 % dapat memungkinkan buah
bertahan sampai 2 minggu, jika buah-buah itu direndam dulu dlm larutan Benomil.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Buah duku mudah sekali mengalami
kerusakan yg tdk berbeda dgn buah-buahan lain pada umumnya. utk mengatasi
kemungkinan adanya kerusakan pada buah duku, terutama kerusakan pada waktu
perjalanan, maka buah duku itu harus dikemas sedemikian rupa dgn menggunakan
kemasan yg kuat. Jenis kemasan yg paling baik utk buah duku adalah peti kayu.
Ukuran kemasan jangan terlalu kecil atau besar, tetapi sebaiknya berukuran
lebih kurang 30 x 30 x 50 cm yg dapat memuat buah duku sekitar 20 kg per peti.
Setelah buah duku dikemas dlm kemasan yg baik maka kemasan itu dikumpulkan pada
suatu tempat atau gudang utk kemudian diangkut dgn alat transportasi. - PASCA PANEN BUAH DUKU
10.1. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agrobisnis tanaman duku
masih sangat cerah. utk pasaran dlm negeri biasanya para pedagang musiman yg menjajakan
buah duku bermunculan di kota-kota besar pada musim panen hanya terjadi sekali setahun.
Hal ini membuktikan bahwa duku sangat digemari oleh masyarakat yg tentu saja
mengundang minat banyak orang utk menjadi penjualnya. Selain itu penjualan buah
duku dapat mendatangkan keuntungan lumayan sekaligus dapat menjadi sumber usaha
bagi pedagang musiman yg sifatnya hanya sementara itu. Tingginya minat
masyarakat utk membeli buah duku merupakan indikasi bahwa masa depan buah duku
mempunyai peluang pasar yg prospektif. Oleh karena itu pemasran buah duku bisa
menjadi salah satu andalan sebagai sumber lapangan kerja bagi mereka yg berjiwa
bisnis tetapi tdk memiliki jenis usaha yg tetap, yaitu menjadi pedagang
musiman.
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi:
syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara
pengemasan.
11.2. Pengambilan Contoh
Setiap kemasan diambil contohnya
sebanyak 3 kg dari bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut dicampur
merata tanpa menimbulkan kerusakan, kemudian dibagi 4 & dua bagian diambil
secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa kali sampai contoh mencapai 3 kg
utk dianalisa.
- Jumlah kemasan dlm partai: 1 sampai 100, minimum jumlah contoh yg diambil 5.
- Jumlah kemasan dlm partai: 101 sampai 300, minimum jumlah contoh yg diambil 7.
- Jumlah kemasan dlm partai: 301 sampai 500, minimum jumlah contoh yg diambil 9.
- Jumlah kemasan dlm partai: 501 sampai 1000, minimum jumlah contoh yg diambil 10.
- Jumlah kemasan dlm partai: lebih dari 1000, minimum jumlah contoh yg diambil 15.
Petugas pengambil contoh harus
memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman/dilatih lebih dahulu & mempunyai
ikatan dgn suatu badan hukum.
11.5. Pengemasan
Buah alpukat disajikan dlm bentuk
utuh & segar, dikemas dlm keranjang bambu/bahan lain yg sesuai dengan/tanpa
bahan penyekat, ditutup dgn anyaman bambu/bahan lain, kemudian diikat dgn tali
bambu/bahan lain. Isi kemasan tdk melebihi permukaan kemasan dgn berat bersih
maksimum 20 kg. Di bagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain:
nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, daerah asal, nama/kode
perusahaan/eksportir, berat bersih, hasil Indonesia & tempat/negara tujuan. - STANDAR PRODUKSI BUAH DUKU. Sumber artikel Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap ini adalah : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a5.
Artikel Lainnya:
CARA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT LENGKAP
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap di atas dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini.
Terimakasih atas kunjungannya.
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap di atas dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini.
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar