PEDOMAN BUDIDAYA DUKU
PEDOMAN BUDIDAYA DUKU - Hal berikut adalah yang terkait dengan teknik pedoman budidaya tanaman duku antara lain:
PEDOMAN BUDIDAYA DUKU
PEDOMAN BUDIDAYA DUKU |
A.1. Pembibitan Tanaman Duku
1) Persyaratan Benih Duku
Kualitas bibit tanaman duku yg akan
ditanam sangat menentukan produksi duku. Oleh sebab itu bibit duku harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Bebas dari hama & penyakit
- Bibit mempunyai sifat genjah
- Tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk & ukuran lebih seragam dari bibit lain yg sejenis
- Bibit cepat tumbuh.
2) Penyiapan Benih Duku
Perbanyakan & penanaman duku
umumnya masih diperbanyak dgn benih atau dari semai yg tumbuh spontan di bawah
pohonnya, kemudian dipelihara dlm pot sampai tinggi hampir 1 meter & sudah
dapat ditanam di lapangan. Sehingga tingkat keberhasilan perbanyakan generatif
cukup tinggi walaupun memerlukan waktu yg relatif lama. Daya perkecambahan
& daya tahan semai akan lebih baik sejalan dgn ukuran benih & hanya
benih-benih yg berukuran besar yg hendaknya digunakan dlm usaha pembibitan.
Pertumbuhan awal semai itu lambat sekali, dgn pemilihan yg intensif diperlukan
waktu 10–18 bulan agar batang duku berdiameter sebesar pensil, yaitu ukuran yg cocok
utk usaha penyambungan atau penanaman di lapangan, tetapi di kebanyakan
pembibitan utk sampai pada ukuran tersebut diperlukan waktu 2 kali lebih lama.
Perbanyakan dgn stek dimungkinkan dgn menggunakan kayu yg masih hijau, namun
memerlukan perawatan yg teliti. Terkadang cabang yg besar dicangkok, sebab
pohon ynag diperbanyak dgn cangkokan ini dapat berbuah setelah beberapa tahun
saja, tetapi kematian setelah cangkokan dipisahkan dari pohon induknya
cenderung tinggi presentasenya.
3) Teknik Penyemaian Benih Duku
Waktu penyemaian benih sebaiknya
pada musim hujan agar diperoleh keadaan yg selalu lembab & basah.Cara
pembuatan media penyemaian dapat berupa tanah yg subur/campuran tanah & pupuk
organik (pupuk kandang atau kompos) dgn perbandingan sama (1:1). Jika perlu
media tanam dapat ditambahkan sedikit pasir. Tempat persemaian bisa berupa
bedengan, keranjang/kantong plastik atau polybag. Tetapi sebaiknya tempat utk persemaian
menggunakan kantong plastik agar mempermudah dlm proses pemindahan bibit.
4) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Bibit duku tdk memerlukan perawatan
khusus kecuali pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selama 2
atau 3 minggu sejak bibit duku ditanam perlu dilakukan penyiraman dua kali
setiap hari yaitu pagi & sore hari, terutama pada saat tdk turun hujan.
Selanjutnya cukup disiram satu kali setiap hari. Kalau pertumbuhannya sudah
benar-benar kokoh, penyiraman cukup dilakukan penyiraman secukupnya jika media
penyemaian kering. Penyulaman pada bibit diperlukan jika ada bibit yg mati
maupun bibit yg pertumbuhannya terhambat. Rumput liar yg mengganggu pertumbuhan
bibit juga hrus dihilangkan. utk meningkatkan pertumbuhan bibit perlu diberi
pupuk baik pupuk organik berupa pupuk kandang & kompos maupun pupuk
anorganik berupa pupuk TSP & ZK sesuai dgn dosis & kadar yg dianjurkan.
5) Pemindahan Bibit Duku
Umur bibit yg siap tanam adalah
sekitar 2-3 bulan dgn tinggi bibit 30-40 cm. Kegiatan pemindahan bibit harus
memperhatikan kondisi fisik bibit waktu yg tepat
A.2. Pengolahan Media Tanam Duku
1) Persiapan
Sebelum dilakukan pengolahan lahan
perlu diketahui terlebih dahulu tingkat pH tanah yg sesuai utk tanaman duku,
yaitu sebesar 6-7. Selain itu kondisi tanah yg akan diolah juga harus sesuai
dgn persyaratan tumbuh tanaman duku yaitu tanah yg mengandung banyak bahan
organik serta airase tanah yg baik.
2) Pembukaan Lahan
Kegiatan pembukaan lahan dapat
dilakukan dgn menggunakan alat bantu seperti traktor maupun cangkul. Pembukaan
laahan sebaiknya dilakukan pada waktu musim kering agar pada awal waktu musim
hujan kegiatan penanaman dapat dilakukan segera.
3) Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan tdk terlalu
diperlukan delam pengolahan lahan utk tanaman duku, sehingga bedengan jarang
dijumpai pada lahan tanaman duku.
4) Pengapuran
Kegiatan pengapuran sangat
diperlukan jika kondisi pH tanah tdk sesuai dgn persyaratan pH tanah utk tanaman
duku. Cara pengapuran dapat dilakukan dgn penyiraman di sekitar tanaman duku.
Jumlah & dosis pengapuran harus sesuai dgn kadar yg dianjurkan.
A.3. Teknik Penanaman Duku
1) Penentuan Pola Tanam
Pohon duku umumnya di tanam di
pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di
Filipina) atau ditumpang sarikan dgn tanaman lain seperti pohon manggis & durian
(di Indonesia & Thailand). Jarak tanam yg dianjurkan sangat bervariasi dari
jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m utk tipe
longkong yg tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar).
Jarak tanam ini ditentukan dgn memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya. Variasi jarak tanam yg lain adalah
ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m. Namun hal yg perlu diperhatikan adalah
jarak tanam harus cukup lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya
membutuhkan ruangan yg cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan
tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan
jarak tanam 10x10 m, berarti utk lahan yg luasnya satu hektar akan dapat
ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Setelah jarak tanam ditentukan, maka
langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Waktu yg terbaik utk membuat
lubang tanam adalah sekitar 1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam
minimal yg dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik
apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yg akan
ditanam berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang yg dibuat harus lebih
dalam. Tetapi jika bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian
lubang diusahakan lebih lebar & lebih luas.
3) Cara Penanaman Duku
Penanaman bibit duku sebaiknya
menunggu sampai tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah
sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali
terlebih dahulu dgn ukuran kira-kira sebesar kantung yg dibuat utk membungkus
bibit. Setelah itu pembungkus bibit dibuka & tanaman dimasukkan dlam lubang
tanam. Hal yg perlu diperhatikan adalah posisi akar tdk boleh terbelit sehingga
nantinya tdk mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi
tanah harus basah/disiram dahulu. Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal.
Selain itu permukaan tanah yg dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus
tetap terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yg ada disekitarnya dipadatkan
& disiram dgn air secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat
diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan kering utk menjaga
kelembaban & menghindari pengerasan tanah.
A.4. Pemeliharaan Tanaman Duku
1) Penjarangan & Penyulaman
Kegiatan penjarangan pada dasarnya
adalah utk mengurangi persaingan antara tanaman pokok (tanaman duku) & tanaman
lain (tanaman pelindung). Persaingan yg terjadi adalah utk mendapatkan unsur
hara, air, sinar matahari, & ruang tumbuh. Tanaman selain duku yg dijarangi
sebaiknya merupakan tanaman yg memang tdk dikehendaki & menggangu
pertumbuhan tanaman duku. Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada
tanaman duku yg mati. Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara
rutin. Radius 1-2 meter dari tanaman duku harus bersih.
2) Penyiangan
Kegiatan penyiangan diperlukan utk menghilangkan
rumput & herba kecil yg dapat mengganggu pertumbuhan Tanaman duku.
Penyiangan dapat dilakukan dgn tangan maupun dgn bantuan beberapa alat
pertaniannya
lainnya.
lainnya.
3) Pemupukan
Pemupukan sangat diperlukan utk meningkatkan
ketersediaan hara tanah. Meskipun tdk ada pedoman baku utk pemupukan duku,
tetapi agar tdk membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:
- Tahun kedua & ketiga utk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram & ZK 20 gram.
- Tahun keempat, kelima & keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi 25-40 kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram & juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.
- Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk sebaiknya disesuaikan pula dgn tingkat pertumbuhan tanaman duku & kesuburan tanah. Pemupukan duku dilakukan dgn cara menggali tanah di sekitar tanaman duku sedalam 30-50 cm dgn lebar yg sama. Lubang pupuk tersebut dibuat melingkar yg letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman duku hanya memerlukan
pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selain itu juga tanaman
duku sudah cukup kuat & kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di
sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air utk mencegah air yg tergenang
baik yg berasal dari hujan maupun air penyiraman. Baca Selengkapnya tentang budidaya duku di : Teknik Cara Budidaya Duku (Lansium domesticum Corr.) Lengkap
Terimakasih atas kunjungannya.
Artikel Lainnya:
Semoga artikel tentang PEDOMAN BUDIDAYA DUKU ini bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog BudidayaDesa ini. Ayo Bangun Desa!!
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar