Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap - Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK MENANAM BELIMBING akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut:
11. STANDAR PRODUKSI BELIMBING
Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap |
Belimbing merupakan tanaman buah
berupa pohon yg berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke
berbagai negara yg beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pada umumnya
belimbing ditanam dlm bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu
diusahakan sebagai usaha sambilan sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman
rumah. Di kawasan Amerika, buah belimbing dikenal dgn nama /sebutan “star
fruits”, & jenis belimbing yg populer & digemari masyarakat adalah
belimbing “Florida”. - SEJARAH SINGKAT BELIMBING
Dalam taksonomi tumbuhan, belimbing
diklasifikasikan sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
- Divisi : Spermatphyta (tumbuhan berbiji)
- Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
- Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
- Ordo : Oxalidales
- Famili : Oxalidaceae
- Genus : Averrhoa
- Spesies : Averrhoa carambola L. (belimbing manis);
A.bilimbi L. (belimbing
wuluh)
Di Indonesia dikenal cukup banyak
ragam varietas belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak
kapur, Demak kunir, Demak jingga, Pasar minggu, Wijaya, Paris, Filipina,
Taiwan, Bangkok, & varietas Malaysia. Tahun 1987 telah dilepas dua varietas
belimbing unggul nasional yaitu: varietas Kunir & Kapur. - JENIS TANAMAN BELIMBING
Manfaat utama tanaman ini sebagai
makan buah segar maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat
lainnya sebagai stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dpt menyerap
gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam
getaran suara, & memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai
kegiatan manusia. Sebagai wahana pendidikan, penanaman belimbing di halaman
rumah tidak terpisahkan dari program pemerintah dlm usaha gerakan menanam
sejuta pohon.
Sentra/pusat penanaman tanaman
belimbing sebagai usahatani secara intensif & komersial adalah Malaysia.
Pada tahun 1993 negara ini mampu mengekspor buah belimbing segar sebanyak
10.220 mt (metrik ton) senilai Rp. 2 miliar yg dipasok ke Hongkong, Singapora,
Taiwan, Timur Tengah, & Eropa Barat.
5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Belimbing
- Untuk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yg tidak terlalu kencang, karena dpt menyebabkan gugurnya bunga atau buah.
- Curah hujan sedang, di daerah yg curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga & buah, sehingga produksinya akan rendah.
- Tempat tanamnya terbuka & mendapat sinar matahari secara memadai dgn intensitas penyinaran 45–50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
- Suhu & kelembaban ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dgn 6–12 bulan basah & 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yg mempunyai 7,5 bulan basah & 4,5 bulan kering.
5.2. Media Tanam Belimbing
- Hampir semua jenis tanah yg digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik.
- Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5–7,5.
- Kandungan air dlm tanah atau kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah permukaan tanah.
5.3. Ketinggian Tempat Untuk Budidaya Belimbing
Ketinggian tempat yg cocok untuk
tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. - SYARAT TUMBUH BELIMBING
6.1. Pembibitan Belimbing
1) Persyaratan Benih & Bibit Belimbing
Teknologi produksi bibit unggul
belimbing harus selalu menggunakan pohon induk unggul atau pembiakan secara
vegetatif (cangkok, okulasi, enten, & susuan). Pembiakan secara generatif
dgn biji tidak dianjurkan, karena hampir selalu memberikan keturunan berbeda
dgn induknya (segregasi genetis). Oleh karena itu, pembiakan generatif (biji)
hanya dimaksudkan untuk menghasilkan bibit batang bawah (onderstam) yg kelak
digunakan pada perbanyakan vegetatif.
2) Penyiapan Benih Belimbing
Penyiapan bibit unggul belimbing
dilakukan dgn cara pembiakan vegetatif (cangkok, okulasi, susuan & enten).
Khusus pada perbanyakan vegetatif dgn cara penyambungan (okulasi, enten,
susuan) diperlukan batang bawah atau bibit onderstam yg berasal dari biji
(pembiakan generatif). Tata cara penyiapan batang bawah untuk penyiapan biji
(benih) belimbing sebagai berikut:
- Pilih buah belimbing yg sudah matang dipohon & keadaannya sehat serta berasal dari varietas unggul nasional ataupun lokal.
- Ambil (keluarkan) biji dari buah dgn cara membelahnya, kemudian tampung dlm suatu wadah.
- Cuci biji belimbing dgn air bersih hingga bebas dari lendirnya.
- Keringanginkan biji belimbing ditempat teduh & kering hingga kadar airnya berkisar antara 12–14 %.
- Simpan biji belimbing dlm suatu wadah tertutup rapat & berwarna, atau langsung disemai di persemaian.
3) Teknik Penyemaian Benih Belimbing
Penyiapan lahan persemaian meliputi
tahapan sebagai berikut:
- Tentukan (pilih) areal untuk lahan persemaian di tempat yg strategis & tanahnya subur.
- Olah tanahnya cukup dlm antara 30-40 cm hingga gembur, kemudian dikering-anginkan selama ± 15 hari. c) Buat bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Arah bedengan sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan.
- Tambahkan pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan sambil dicampurkan dgn tanah atas secara merata, kemudian rapikan bedengan dgn alat bantu papan kayu atau bambu ataupun cangkul.
- Tancapkan tiang-tiang bambu di sisi Timur bedengan setinggi 100-150 cm & di sisi Barat 75-100 cm, kemudian pasang pula palang-palang dari bilah bambu sambil diikat.
- Pasang atap persemaian dari dedaunan (jerami) atau lembar plastik bening (transparan), sehingga bedengan persemaian lengkap dgn atapnya siap disemai biji belimbing.
Tatalaksana menyemai biji belimbing
adalah sebagai berikut:
- Rendam biji belimbing dlm air dingin atau hangat kuku (55-60 derajat C) selama 30 menit atau lebih.
- Kecambahkan biji belimbing dgn cara disimpan dlm gulungan kain basah di tempat yg lembab selama beberapa waktu.
- Semai biji belimbing yg telah berkecambah pada lahan pesemaian. Caranya adalah biji disebar di sepanjang garitan atau alur-alur dangkal pada jarak antar alur sekitar 10-15 cm, kemudian tutup dgn tanah tipis.
- Biarkan kecambah tumbuh & berkembang menjadi bibit muda.
4) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian Belimbing
Pemeliharaan bibit selama di
pesemaian dilakukan dgn tahapan sebagai berikut :
- Penyiraman (pengairan) secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca.
- Pemupukan dgn pupuk Nitrogen (Urea, ZA) ataupun NPK yg dilarutkan dlm air dgn dosis 10 gram/10 liter untuk disiramkan pada media pesemaian setiap 3 bulan sekali.
c) Pengendalian hama atau penyakit
dgn cara memotong bagian yg terserang parah, perbaikan drainase tanah & penyemprotan
pestisida pada konsentrasi rendah antara 30–50 % dari yg dianjurkan.
5) Pemindahan Bibit Belimbing
Penyapihan (pendederan bibit pada
umur 6–8 bulan dari pesemaian ke dlm polibag atau keranjang atau lahan yg telah
diisi media campuran tanah dgn pupuk kandang.
6.2. Pengolahan Media Tanam Belimbing
1) Persiapan
Luasan minimum yg diperlukan untuk
operasional pembibitan adalah 2.000 m 2 , yg dpt menampung bibit sebanyak
5.000-10.000 bibit. Sedangkan lahan untuk pohon induk dpt disediakan tersendiri
atau ditanam dlm lahan operasional. Syarat utama dlm pemilihan lahan adalah
tersedianya air bagi tanaman, sebagai indikator alami ada atau tidaknya sumber
air dpt digunakan pohon enau, karena umumnya pohon enau hidup di daerah yg banyak
mengandung air. Ciri lain lahan yg mengandung air adalah daerah tersebut berada
di suatu lembah bukit atau pegunungan. Lahan untuk tanaman belimbing di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl, dgn kedalaman air tanah antara
50–200 cm dibawah pemukaan tanah & memiliki pH 5,5–7,5. Tanah lahannya
subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik,
serta waktu penanaman yg paling baik di daerah yg mempunyai iklim antara 7,5
bulan basah & 4,5 bulan kering.
2) Pembukaan Lahan
Tentukan areal lahan yg strategis
& subur, cara pengolahan lahan (pembajakan/pengarukan & pencangkulan)
tanah lahan cukup dlm antara 30–40 cm hingga gembur, kemudian dikeringanginkan
selama 15 hari. Tambahkan pada tanah lahan yg telah diolah pupuk kandang yg matang
& halus sebanyak 2 kg/m 2 kemudian rapikan bedengan sambil icampurkan dgn tanah
atas secara merata, & dirapikan dgn alat bantu papan kayu atau bambu atau
cangkal & selanjutnya lahan siap ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat dgn ukuran lebar 100–120
cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Bedengan sebaiknya
membujur posisi Utara-Selatan. Pasang (tancapkan) tiang-tiang bambu di sisi
Timur bedengan setinggi 100–150 cm, & di sisi Barat 75–100 cm, kemudian pasang pula palang-palang sambil
diikat. Selanjutnya pasang atap dari dedaunan (jerami) atau plastik bening
(transparan) sehingga bedengan siap digunakan.
6.3. Teknik Penanaman Belimbing
1) Penentuan Pola Tanam Belimbing
Penetuan jarak tanam & pola
tanam biasanya relatif tergantung pada luas lahan yg ada. Pada umumnya, bila
areal lahan cukup luas maka jarak tanam antar tanaman belimbing dibuat sekitar
6 x 6 meter. Atau dpt pula digunakan dalan jarak tanam 5 x 5 m dgn pola tanam
dlm bentuk kultur perkebunan secara permanen & dipelihara intensif.
2) Pembuatan Lubang Tanam Belimbing
Sebelum bibit ditanam, terlebih dulu
dibuat lubang tanam. Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang digali
sedalam 50 cm, separuh tanah galian bagian atas dipisahkan, lubang
diangin-anginkan selama 2-4 minggu. Setelah cukup dianginkan, tanah dibagian
atas dicampur dgn pupuk kandang ayam dgn perbandingan 1:1. Selain itu juga
diberi pupuk NPK 20-10-10 sebanyak 1 genggam per lubang tanam. Kemudian
campuran tanah & pupuk itu dimasukkan kembali ke dlm lubang.
3) Cara Penanaman Belimbing
Lubang yg sudah dipersiapkan untuk
ditanami seperti diatas, setelah diberi pupuk tidak langsung ditanami, tetapi
dibiarkan selama 1 minggu setelah itu baru ditanami. Bila yg ditanam bibit
okulasi klon B17, maka pada waktu ditanam di lapang harus
dikombinasikan/diseling dgn bibit klon B2. Caranya,diantara 8 tanaman B17
ditengah-tengahnya ditanami B2. Kombinasi ini dimaksudkan untuk membantu
penyerbukan, karena menurut seorang ahli, diduga belimbing klon B17 ini bersifat male sterile, sehingga perlu bantuan serbuk sari klon B2 dlm penyerbukannya.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Belimbing
1) Penjarangan & Penyulaman Tanaman Belimbing
Penjarangan & penyulaman
dimaksudkan agar buah lebih leluasa berkembang & distribusi makanan hanya
untuk buah yg dipelihara. dlm penjarangan ini diusahakan tidak ada buah yg bergerombol
atau berdempetan. Satu pohon diperkirakan hanya ada 100 buah belimbing yg dipelihara
sampai besar. Penjarangan dilakukan saat buah sebesar 2,5–5 cm, atau 5–10 hari
setelah bunga bermekaran.
2) Penyiangan, Pembubunan & Perempalan
Penyiangan, pembubunan & perempalan
dilakukan agar tanaman belimbing menghasilkan buah secara produktif, & mendapatkan
hasil yg maksimal. Penyiangan dilakukan dgn melakukan pemangkasan untuk
membentuk tajuk tanaman agar tanaman tidak saling berhimpitan. Hal ini untuk
mendorong produksi buah & memudahkan pemanenan.
3) Pemupukan Belimbing
Pemupukan untuk 3 bulan setelah
tanam adalah 25 kg pupuk kandang ayam dgn 50 gram NPK/pohon. Umur setahun 25 kg
pupuk kandang dgn 150 gram NPK/pohon. Umur 2 tahun diberikan 50 kg pupuk
kandang & 500 gram NPK/pohon, & umur 3 tahun keatas diberikan 75 kg
pupuk kandang dgn 1 kg NPK/pohon. Untuk media tanam berupa pot atau tanaman
buah dlm pot (tabulampot) pemupukan diberikan pada waktu umur tanaman 1 bulan
diberi pupuk dasar berupa campuran urea, TSP atau SP & KCL (2:1:1) sebanyak 20 gr
atau 2 sendok makan per pohon (pot). Pupuk tersebut dibenamkan dlm pot. Setiap
sebulan sekali dipupuk dgn pupuk nitrogen ZA sebanyak 10 gr dilarutkan dlm 10 liter air, larutan ini disiramkan pada tanaman belimbing dlm pot
hingga tampak cukup basah. Pada tanaman belimbing yg sudah mulai berbunga &
berbuah diberi pupuk NPK sebanyak 25–50 gram/pohon (pot)/tahun. Waku pemberian
pupuk sebaiknya sebelum tanaman berbunga, setelah berbuah, & seusai panen,
sehingga tiap tahun minimal dilakukan pemupukan 3 kali masing-masing 1/3 dosis.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman belimbing banyak membutuhkan
air sepanjang hidupnya. Di daerah yg sepanjang tahun mendapatkan air tentu
tidak masalah, namun di daerah yg kering tanaman perlu diberi pengairan & disiram.
Sebagai indikasi bila tanaman perlu disiram yaitu bila rumput-rumput yg tumbuh
dibawah pohon sudah mulai layu. Penyiraman dpt dilakukan dgn cara penggenangan
(dileb) atau disiram sampai daerah sekitar tajuk tanaman basah. Meskipun selalu
butuh air, tanaman ini kurang menyukai air tergenang, perlu diberi sarana
drainase & air segera dialirkan ke luar kebun agar tidak menggenang.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Sebagai pencegahan terhadap hama
& penyakit tanaman belimbing maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida.
Waktu penyemprotan pestisida dilakukan 2 minggu sekali, misalnya dgn ‘Thamaron Super’
yg takarannya disesuaikan dengan dosis yg tertera pada kemasan. - PEDOMAN BUDIDAYA BELIMBING
7.1. Hama Tanaman Belimbing
1) Lalat buah (Dacus pedestris)
Lalat ini berwarna coklat
kekuning-kuningan dgn dua garis membujur, pinggangnya ramping, bersayap seperti
baju tidur yg strukturnya tipis & transparan. Lalat betina meletakkan telur
pada kulit buah, kemudian menetas menjadi larva. Larva inilah yg kemudian
merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan bususk & berguguran.
Pengendalian: dilakukan dgn cara pembungkusan buah pada stadium pentil (umur 1
bulan dari bunga mekar), mengumpulkan & membakar sisa-sisa tanaman yg berserakan
di bawah pohon, memasang sex pheromone seperti Methyl eugenol dlm botol aqua
bekas.
2) Hama lain: kutu daun, semut
ngangrang (Oecophylla smaragdina) & kelelawar. Pengendalian: kutu daun & semut
dpt disemprot dgn insektisida yg mangkus seperti Matador 25 EC dll, sedangkan
kelelawar harus dgn cara dihalau.
7.2. Penyakit Tanaman Belimbing
1) Bercak daun
Penyebab: cendawan Cercospora
averrhoae Fres. Gejala: terjadi bercak-becak klorotik berbentuk bulat & kecil-kecil
pada anak daun. Daun yg terserang berat menjadi kuning & rontok, bahkan
sampai gundul pada tanaman muda atau stadium bibit. Pengendalian: dgn cara
memotong (amputasi) bagian tanaman yg sakit & disemprot fungisida yg berbahan
aktif Kaptafol, seperti Difolatan, dll.
2) Penyakit kapang jelaga
Penyakit ini hidup sebagai saprofit
pada madu yg dihasilkan oleh kutu-kutu putih. Gejala: permukaan daun tertutup
oleh warna hitam, sehingga dpt mengganggu proses fotosintesis. Pengendalian:
disemprot dgn fungisida yg mangkus, misalnya Dithane M45 pada konsentrasi yg dianjurkan. - HAMA & PENYAKIT TANAMAN BELIMBING
8.1. Ciri & Umur Panen Buah Belimbing
Umur panen (petik) buah belimbing
sangat dipengaruhi oleh letak geografi penanaman, yaitu faktor lingkungan &
iklim. Di dataran rendah yg tipe iklimnya basah, umur petik buah belimbing
sekitar 35–60 hari setelah pembungkusan buah atau 65–90 hari setelah bunga
mekar. Ciri buah belimbing yg sudah saatnya dipanen adalah ukurannya besar
(maksimal), telah matang & warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih
atau kuning atau merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari
varietas belimbing.
8.2. Cara Panen Buah Belimbing
Cara panen buah belimbing dilakukan
dgn cara memotong tangkainya. Pemetikan buah berlangsung secara kontinyu dgn memilih
buah yg telah matang. Waktu panen yg paling baik adalah pagi hari, saat buah
masih segar & sebelum cuaca terlalu panas (terik). Buah belimbing yg baru
dipetik segera dimasukkan (ditampung) dlm suatu wadah secara hati-hati agar
tidak memar atau rusak.
8.3. Periode Panen Belimbing
Periode panen buah belimbing,
umumnya penen perdana pada umur 3-4 tahun setelah tanam. Pembungaan & pembuahan
belimbing dpt terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling lebat (banyak)
biasanya terjadi tiga kali dlm setahun.
8.4. Prakiraan Produksi Belimbing
Potensi hasil/produksi buah
belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun secara permanen & dipelihara
intensif dpt mencapai antara 150–300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m
dgn populasi per hektar antara 250–400 pohon dgn produktivitas 150–300
buah/pohon & berat per buah rata-rata 160 gram, maka tingkat produksi per
hektar mencapai 6–19 ton. - PANEN BUAH BELIMBING
Seusai panen belimbing perlu
penanganan pascapanen lebih lanjut, terutama bila jumlahnya melimpah (banyak).
Tahapan penangan pascapanen buah belimbing adalah sebagai berikut:
9.1. Pengumpulan
Kumpulkan buah belimbing di suatu
tempat atau ruangan yg teduh.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Pilih buah bedasarkan tingkat
kematangan & ukuran yg seragam. Pisahkan (buang) buah yg rusak, cacat atau
diserang hama & penyakit. Bersihkan buah dari kotoran yg mungkin menempel
dgn alat bantu kuat lembut (halus).
9.3. Penyimpanan
Simpan buah belimbing dlm wadah
& ruangan (tempat) yg dingin untuk persediaan keluarga, atau simpan kotak
karton berisi buah belimbing di ruangan pendingin bersuhu antara 5-20 derajat
C.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
- Bungkus tiap buah atau beberapa buah dgn plastik regang atau kertas tissue atau polysterene net.
- Masukkan buah belimbing ke dlm wadah (kontainer) berupa kotak karton yg bagian dasar & dindingnya dialasi (dilapisi) busa. Tiap kotak karton berisi maksimal 3 lapis buah belimbing dgn posisi buah bagian pangkalnya berada di bawah. Buah belimbing yg sudah dikemas siap diangkut ke tempat penjualan/penampungan. - PASCAPANEN BELIMBING
10.1. Analisis Usaha Budidaya Belimbing
Potensi produksi buah belimbing yg ditanam
di kebun secara permanen & dipelihara intensif, dgn jarak tanam antara 5x5
m atau 6x6 m, bila populasi tanaman belimbing per hektar antara 250–400 pohon
dgn potensi produktivitas 150–300 buah/pohon/tahun, & berat per buah rata-rata
160 gram, maka dpt dihasilkan/tingkat produksi per hektar mencapai 6–19 ton
buah belimbing. Pada panen raya belimbing, harga belimbing rata-rata mencapai
Rp. 750,- sampai Rp. 5.000,- per kg. Maka kita dpt menghitung berapa Rupiah besar penghasilan yg didapat
dlm 1 hektar per tahun. Tentunya setelah dikurangi biaya-biaya produksi yg dikeluarkan,
seperti: pembibitan, pemeliharaan, pemupukan, panen/pascapanen, dll.
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek pemasaran belimbing di dlm negeri
diperkirakan makin baik. Hal ini antara lain disebabkan oleh pertambahan jumlah
penduduk & semakin banyaknya konsumen menyadari pentingnya kecukupan gizi
dari buah-buahan. Pada tahun 1993 Indonesia baru andil 0,4 % dari total nilai impor dunia buah tropis. Bila
pada tahun 1989 tingkat konsumsi buah-buahan per kapita penduduk Indonesia
hanya mencapai 22,92 kg/tahun, maka untuk mencapai kecukupan gizi yg sesuai dgn
anjuran FAO menargetkan rata-rata 60 Kg per kapita per tahun. Salah satu jenis
buah potensial yg mudah dibudidayakan untuk mendukung pencapaian target
tersebut adalah belimbing. Perkiraan permintaan setiap tahun semakin meningkat,
peningkatan permintaan tersebut adalah sebesar 6,1 %/tahun (1995–2000), 6,5
%/tahun (2000–2005), 6,8 %/tahun (2005–2010), & mencapai 8,9 %/tahun (2010–
2015). Jelaslah bahwa prospek usahatani (agribisnis) belimbing amat cerah bila
dikelola secara intensif & komersial, baik dlm bentuk kultur perkebunan,
pekarangan, maupun Tabulampot.
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi:
syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara
pengemasan.Contoh diambil secara acak dari
jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil
contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut
diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah
untuk dianalisis.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dgn 300, contoh yg diambil 7.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus
memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai
ikatan dgn badan hukum.
Pengemasan Buah Belimbing
Buah belimbing dikemas dgn peti
kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar
kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran,
jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal. - STANDAR PRODUKSI BELIMBING. Sumber artikel Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap ini adalah : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a4. Baca Juga tentang Cara Menanam Buah Anggur dan Alpukat di : Cara Budidaya Anggur Lengkap dan CARA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT LENGKAP
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap di atas dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini.
Terimakasih atas kunjungannya.
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Belimbing (Averrhoa Carambola) Lengkap di atas dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini.
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar