Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap - Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK MENANAM JAMBU AIR akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut:
Peta Halaman Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap :
Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap |
Jambu air berasal dari daerah Indo
Cina & Indonesia, tersebar ke Malaysia & pulau-pulau di Pasifik. Selama
ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga.
Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman
dlm penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis
buah-buahan potensial yg belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan
komersial. Sifatnya yg mudah busuk menjadi
masalah penting yg perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit,
sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah. - SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR
Sistematika tanaman jambu air adalah
sebagai berikut:
- Kingdom : Plantarum
- Sub Kingdom : Kormophyta
- Super Divisio : Kormophyta biji
- Divisio : Spermatophyta
- Sub Divisio : Angiospermae
- Classis : Dycotyledoneae
- Ordo : Myrtales
- Familia : Myrtaceae
- Genus : Syzygium
- Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis
jambu air yg banyak ditanam, tetapi keduanya tidak begitu menyolok
perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum (jambu air kecil)
& Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air besar yakni: jambu
Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah & hijau/putih)
& Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing,
Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super
lebat), & Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yg paling komersil
adalah Cincalo & Semarang, yg masing-masing terdiri dari 2 macam (merah
& putih). - JENIS TANAMAN JAMBU AIR
Pada umumnya jambu air dimakan
segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan
lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan
canggih dgn dibuat salada & fruit coctail. Kandungan kimia yg penting dari
jambu air adalah gula & vitamin C. Buah jambu air masak yg manis rasanya,
selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak & asinan. Kadang-kadang
kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat.
Menurut data statistik dari Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, Jawa Barat, Kabupaten Karawang, Tangerang, Bogor,
Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Subang & Bekasi termasuk 10
besar sentra penanaman pohon jambu. Jambu air Cincalo merah banyak terdapat di
Karawang & terkenal dgn jambu Bolang yg bila matang benar berwarna merah
tua kebiruan dgn rasa manis-asam segar sedangkan Jambu air Semarang (merah
& putih) banyak terdapat di Indramayu.
5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Air
- Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga.
- Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun & musim kemarau lebih dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yg baik dgn rasa lebih manis.
- Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu air adalah 40–80 %.
- Suhu yg cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C.
- Kelembaban udara antara 50-80 %.
5.2. Media Tanam Jambu Air
- Tanah yg cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
- Derajat keasaman tanah (pH) yg cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.
- Kedalaman kandungan air yg ideal untuk tempat budidaya jambu air adalah 0- 50 cm; 50-150 cm & 150-200 cm.
- Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
5.3. Ketinggian Tempat Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Air
Tanaman jambu air mempunyai daya
adaptasi yg cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi
yg mencapai 1.000 m dpl. - SYARAT TUMBUH JAMBU AIR
6.1. Pembibitan Jambu Air
1) Persyaratan Benih/Bibit Jambu Air
Biji berasal dari varietas unggul,
berumur lebih dari 15 tahun, produktif & produksi stabil. Biji berasal dari
buah masak pohon, yg besarnya normal & mulus. Biji dikeringanginkan selama
1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yg memenuhi syarat adalah berukuran relatif
besar, ukuran seragam, bernas & tidak cacat, dianjurkan dlm meggunakan
bibit jambu air hasil cangkokan/okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini
lebih cepat menghasilkan buah.
2) Persiapan Benih Jambu Air
a. Bibit Enten (Grafting)
Model sambungan yg terbaik adalah
sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dgn biji yg berumur
10 tahun, sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung
bibit dipelihara selama 2-3 bulan
b. Bibit Cangkok Jambu Air
Cabang yg akan dicangkok berada pada
tanaman yg unggul & produktif. Cabang yg dipilih tidak telalu tua/muda,
berwarna hijau keabu-abuan/kecoklat-coklatan dgn diameter sedikitnya 1.5 cm.
Setelah 2-2.5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong & ditanam
dipolibag dgn media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1
bulan.
3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Air
Persemaian dapat dilakukan di dlm bedengan
atau di polibag.
a) Bedengan
- Olah tanah sedalam 30-40 cm dgn cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.
- Buat bedengan dgn lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan & jarak antar bedengan 60 cm.
- Campurkan 2 kg/m 2 pupuk kandang dgn tanah bedengan.
- Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dgn tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dgn plastik bening.
b) Polybag
- Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
- Isi polibag dgn media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
- Simpan polybag di dlm sungkup.
4) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan pembibitan dilakukan
dgn cara sebagai berikut:
- Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
- Penyiangan dilakukan sesuai dgn pertumbuhan gulma.
- Pemupukan setiap 3 bulan dgn urea, SP-36 & KCl (2:1) sebanyak 50-100 gram/m 2 atau 4 gram/polibag.
- Penyemprotan pestisida dgn konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
- Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat beradaptasi dgn lingkungan kebun.
5) Pemindahan Bibit Jambu Air
Bibit di bedengan dipindahkan ke
polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah
bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.
6.2. Pengolahan Media Tanam Jambu Air
1) Persiapan
Calon tempat tumbuh tanaman jambu
air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan,
semak/onak & binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam & dilaksanakan
15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dgn lubang
tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.
2) Pembukaan Lahan
Tanah yg akan dipergunakan untuk
Tanaman jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti
semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan
kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dgn mempertimbangkan bibit
yg akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu
terlalu dlm tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian
dibuatkan saluran air selebar 1 m & kedalam disesuaikan dgn kedalaman air
tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus
& kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dgn cara
mengubur ranting-ranting & dedaunan, dgn kondisi seperti ini dibiarkan
selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dgn kebutuhan.
3) Pengapuran
Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan
1 atau 2 bulan menjelang hujan.
4) Pemupukan Jambu Air
Sebelum penanaman kedalam lubang tanam
perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah
2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung
6.3. Teknik Penanaman Jambu Air
Penanaman jambu air dapat dilakukan
di pot/di kebun, Jika yg digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang
lebih dlm agar pohon bisa tumbuh secara kuat.
1) Penentuan Pola Tanam Jambu Air
Bibit jambu air dikebun dapat
ditanam dgn pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam sebaiknya dibuat pada
akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim
hujan, tanaman sudah berdiri. dgn demikian tanaman baru (pada musim hujan)
tidak perlu disiram 2 kali sehari. Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
- mula-mula tanah digali di tempat yg sudah ditentukan;
- ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dlm = 60 x 60 x 60 cm. atau panjang x lebar x dlm = 1 x 1 x 0,5 m.
3) Cara Penanaman Jambu Air
Bibit jambu air ditanam ke dlm lubang
tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman & waktu
penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan & pada sore
hari.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Jambu Air
1) Penjarangan & Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman
berumur 1 bulan. Bibit yg tidak tumbuh diganti dgn bibit baru yg ditanam pada
lubang tanam yg sama.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan dgn maksud
menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang
yg mendekap diantara tanah. dgn penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan
tanah.
3) Pemupukan
Pemupukan jambu air dapat diberikan
sebelum berbuah & sesudah berbuah, sebaiknya setelah dilakukan penyiangan.
a) Tanaman belum berbuah
- Pupuk kandang diberikan sekali gus pada awal musim hujan.
- Pupuk urea diberikan 1/3 bersamaan dgn pupuk kandang.
- 2 minggu setelah itu, sisa urea diberikan bersamaan dgn TSP & KCl.
b) Tanaman sudah berbuah
- Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
- Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat
tanaman belum berbunga (bersamaan dgn pemberian pupuk kandang & saat
hujan
pertama mulai turun). - Sisa pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah
sekitar 1-2 bulan sejak berbunga & ukuran buah ± sebesar telur puyuh).
Cara pemberian
pupuk tersebut sebaiknya dibenam dlm Rorak (got) sedalam 20-30 cm mengelilingi tajuk pohon. Dosis pupuk bagi pohon jambu air umur =15 tahun. - Pupuk kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah.
- Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl (masing-masing) : 2500 gram.
Kenaikan takaran pupuk tersebut
setiap tahun setelah jambu air berumur =10 tahun ialah:
- Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah.
- Pupuk Urea: 100 gram.
- Pupuk TSP: 50 gram.
- Pupuk KCl: 50-100 gram.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman jambu air yg hidup pada
tanah dgn kedalaman air tanah 150-200 cm, pada musim kemarau sangat memerlukan
penyiraman, agar tanah tetap lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama
tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari. Jika sudah cukup besar & perakarannya
dalam, tanaman disirami 10-12 kali sebulan.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan dilakukan secara
teratur 1-2 kali seminggu. Awal penyemprotan dilakukan saat buah jambu air
sebesar telur puyuh (umur ± 1-2 bulan sejak berbunga). Akhir penyemprotan
dilakukan saat buah jambu air akan dipetik (sebulan sebelum dipetik & warna
buah sudah berubah) atau sampai gejala serangannya hilang. Ketika hendak
melakukan penyemprotan pestisida, atau pupuk daun/hormon, kita harus
memperhatikan cuaca waktu itu. Kalau langit mendung & kemungkinannya akan
turun hujan, sebaiknya penyemprotan ditunda dulu.
6) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan dgn tujuan
untuk membentuk pohon, pemeliharaan & peremajaan. Membentuk pohon:
dilakukan setelah mencapai ketinggian 2 meter, dgn ketinggian 1,35-1,5 m dari
permukaan tanah & bagian yg dipangkas adalah cabang/tunas. Untuk
pemeliharaan: dilakukan setiap saat kecuali ketika tanaman sedang berbunga,
bagian yg ditanam adalah dahan-dahan yg tua, yg mati kering, luka serta tidak
sempurna. Untuk peremajaan: memangkas seluruh bagian tanaman yg sudah kelewat
tua, tidak berproduksi atau diserang hama. - PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU AIR
7.1. Hama Tanaman Jambu Air
1) Ulat kupu-kupu gajah
Ciri: panjang 12 cm, warna hijau
muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk & lunak, tertutup lapisan lilin
keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama,
warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun atau di sebelah
bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun. Pengendalian: dgn cara mengumpulkan
telur, ulat, & kepompong untuk dimusnahkan.
2) Kutu perisai hijau
Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna
hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada bagian-bagian pohon yg hijau & di
bagian bawah daun. Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga.
Pengendalian: cara alami dimakan
oleh beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm & biru panjang 6 mm)
& ulat (warna merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa
musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.
3) Keluang & codot
Pengendalian: buah-buahan yg hampir
tua dibungkus kantong kertas/kain-kain bekas.
4) Pasilan atau benalu
Pengendalian: dibuang & dibersihkan.
5) Lalat buah (dacus pedestris)
Buah & daun yg terserang oleh
ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada daging buah, sehingga setelah
menetas larvanya memakan buah jambu air.
Pengendalian: dgn insektisida
Diazinon atau Bayrusil yg disemprotkan ke pohon, daun & buah yg masih
pentil dgn dosis sesuai anjuran.
6) Penggerek batang
Pengendalian: dgn cara menyumbatkan
kapas yg telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang
batang yg digerek.
7) Ulat penggulung/pemakan daun
7.2. Penyakit Jambu Air
1) Gangguan pada akar
Pemupukan yg kurang hati-hati pada
jambu air yg sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga
atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tidak
mendapat suplai air & zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar
tersebut. Selain itu tanah yg berlebihan supali air juga dapat merontokkan
bunga/buah, sebab sebab air yg menggenang membuat akar susah bernafas & mengundang
cendawan yang bisamembusukkan akar.
2) Gangguan pada buah
Penyebab: ulat (lalat) buah & sejenis
cendawan yg mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang
buah dgn ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah.
Pengendalian: (1) cara membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dgn penyemprotan
insektisida thioda (2-3 cc/liter air) & fungisida dithane (3 cc/liter air). - HAMA & PENYAKIT JAMBU AIR
8.1. Ciri & Umur Panen Jambu Air
Tanaman jambu air dapat berbuah
setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2 kali dlm setahun (Juli & September)
& buahnya masak pada Agustus & Nopember. Ciri-ciri buah yg dapat
dipanen dinilai dari tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah, yaitu
hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijau-merah & merah hijau.
Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dlm panen yaitu semakin terlihat
matang buah yg nampak, maka semakin merah warna kulitnya & makin besar pula
ukuran fisiknya.
8.2. Cara Panen Jambu Air
Buah dipetik dari rangkaiaanya dgn hati
hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.
8.3. Periode Panen Jambu Air
Masa berbuah jambu air bisa lebih
dari 1 kali dlm setahun, tergantung pada keadaan lingkungan.
8.4. Prakiraan Produksi Jambu Air
Buah jambu air jenis merah–hijau
dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu lebih banyak dari pada warna
hijaunya, Pada saat tersebut nisbah PT/asam & Vitamin C-nya masing-masing
adalah 80,8 & 48 kg/100 gram. - PANEN JAMBU AIR
9.1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan
dimasukan kedalam keranjang plastik & disimpan sementara di ruangan yg sejuk.
Buah dari jenis yg berbeda tidak disatukan dgn jenis yg lain.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Pisahkan buah yg cacat dari yg baik,
kemudian klasifikasikan buah berdasarkan ukurannya. Buah dicuci bersih dgn air
mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan di rak pengeringan.
9.3. Penyimpanan
Buah yg telah dikemas disimpan di
daerah yg teduh kering & sejuk.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Buah dikemas dlm keranjang plastik
& disusun rapi agar tidak berpindah tempat selama dlm pengangkutan.
Sebaiknya bauh disimpan dlm cold storage jika tidak langsung diangkut ke pasar. - PASCAPANEN JAMBU AIR
10.1. Analisis Usaha Budidaya Jambu Air
Perkiraan analisis budidaya jambu
air seluas 1 hektar dgn jarak tanam 8 x 8 m, populasi 156 pohon di Jawa Barat
pada tahun 1999.
- Biaya produksi tahun ke-1
- Sewa Lahan Rp. 30.000.000,-
- Bibit 160 batang @ Rp. 3.000,- Rp. 480.000,-
- Pupuk
- Pupuk kandang 6 ton @ Rp. 150.000,-/ton Rp. 900.000,-
- Urea 25 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
- SP-36 25 kg @ Rp.1.900,- Rp. 47.500,-
- KCl 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
- Pestisida 4 liter Rp. 625.000,-
- Tenaga kerja
- Lubang tanam, ajir 15 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 112.500,-
- Beri pupuk 5HKP + 10 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 87.500,-
- Tanam 5 HKP + 6 HKW Rp. 67.500,-
- Pemeliharaan 40 HKP+20 HKW Rp. 400.000,-
- Biaya produksi tahun ke-2 s.d. ke-4
- Pupuk
- Pupuk kandang 10 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
- Urea 75 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 112.500,-
- SP-36 50 kg @ Rp.1.900,- Rp. 95.000,-
- KCl 50 kg @ Rp.1.800,- Rp. 90.500,-
- Pestisida 5 liter Rp. 781.250,-
- Tenaga kerja
- Tenaga pemeliharaan 50 HKP+50 HKW Rp. 625.000,-
- Alat Rp. 600.000,-
- Biaya produksi tahun ke-5 s.d. ke-15
- Pupuk
- Pupuk kandang 24 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
- Urea 125 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 187.500,-
- SP-36 300 kg @ Rp.1.900,- Rp. 570.000,-
- KCl 150 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 270.000,-
- Pestisida 7 liter Rp. 1.093.750,-
- Alat Rp. 450.000,-
- Tenaga kerja
- Pemeliharaan 50 HKP + 60 HKW Rp. 675.000,-
- Panen & pasca panen 40 HKP + 50 HKW Rp. 550.000,-
- Jumlah biaya produksi dlm 15 tahun Rp. 125.574.000,-
- Pendapatan dari hasil produksi (15 tahun) : 73,32 ton Rp. 219.960.000,-
- Keuntungan bersih 15 tahun Rp. 94.386.000,-
- Parameter kelayakan usaha 1. B/C rasio = 1,752
Panen dimulai pada tahun ke 5 & keuntungan
mulai diraih pada tahun ke enam.
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek komoditi jambu air cukup
cerah, sebab permintaan terhadap komoditi ini terus meningkat dari tahun ke
tahun. Hanya dlm membudidayakan tanaman jambu air perlu memilih jenis yg tepat,
yakni yg banyak digemari masyarakat, seperti cincalo.
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi:
syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara
pengemasan.
11.4. Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari
jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil
contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut
diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah
untuk dianalisis.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dgn 300, contoh yg diambil 7.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
- Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus
memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai
ikatan dgn badan hukum.
11.5. Pengemasan
Jambu air dikemas dgn peti
kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar
kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran,
jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil
Indonesia, daerah asal. Sumber artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap ini adalah : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a7.
Terimakasih atas kunjungannya.
Artikel Lainnya:
CARA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT LENGKAP
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar