PEDOMAN BUDIDAYA JERUK
PEDOMAN BUDIDAYA JERUK. Supaya hasilnya baik maka perlu adanya pedoman budidaya tanaman jeruk.
A.1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal
dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik
adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter
batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang
berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
PEDOMAN BUDIDAYA JERUK
PEDOMAN BUDIDAYA JERUK |
2) Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.
3) Teknik Penyemaian Bibit
a) Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
b) Cara Vegetatif
Metode yg lazim dilakukan adalah
penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu
dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn
perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan,
tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang
bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon,
Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
A.2. Pengolahan Media Tanam
Tanaman jeruk ditanam di tegalan
tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat
sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau
sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis jeruk dapat dilihat
pada data berikut ini:
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah
yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam
dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari
lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah
dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m
hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
A.3. Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
Pengurangan akar.
Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram
secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas
penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh
batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan
tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik
kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti
oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah
nitrogen bagi tanaman jeruk.
A.4. Pemeliharaan Tanaman
- Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
- Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
- Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
- Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
- Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
- 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
- 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
- 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
- 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
- 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
- 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
- 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
- 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
- >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
- Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
- Penjarangan Buah : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah. Baca
Baca Selengkapnya tentang budidaya jeruk di : Teknik Cara Budidaya Tanaman Jeruk Lengkap
Artikel Lainnya:
Semoga artikel tentang PEDOMAN BUDIDAYA JERUK ini bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog BudidayaDesa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar