|
Dari survey yg telah dilakukan
terdapat 22 jenis rambutan baik yg berasal dari galur murni maupun hasil
okulasi atau penggabungan dari dua jenis dgn galur yg berbeda. Ciri-ciri yg membedakan
setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan
air, bentuk, warna kulit, panjang rambut). Dari sejumlah jenis rambutan
diatas hanya beberapa varietas rambutan yg digemari orang & dibudidayakan
dgn memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:
1)
|
Rambutan Rapiah buah tidak
terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah
tidak merata dgn beramut agak jarang, daging buah manis & agak kering,
kenyal, ngelotok & daging buahnya tebal, dgn daya tahan dpt mencapai 6
hari setelah dipetik.
|
2)
|
Rambutan Aceh Lebak bulus
pohonnya tinggi & lebat buahnya dgn hasil rata-rata 160-170 ikat per
pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-asam
banyak air & ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini
tahan dlm pengangkutan.
|
3)
|
Rambutan Cimacan, kurang lebat
buahnya dgn rata-rata hasil 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah
kekuningan sampai merah tua, rambut kasar & agak jarang, rasa manis,
sedikit berair tetapi kurang tahan dlm pengangkutan.
|
4)
|
Rambutan Binjai yg merupakan
salah satu rambutan yg terbaik di Indonesia dgn buah cukup besar, dgn kulit
berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar & jarang,
rasanya manis dgn asam sedikit, hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus
tetapi daging buahnya ngelotok.
|
5)
|
Rambutan Sinyonya, jenis
rambutan ini lebat buahnya & banyak disukai terutama orang Tionghoa,
dgn batang yg kuat cocok utk diokulasi, warna kulit buah merah tua sampai
merah anggur, dgn rambut halus & rapat,rasa buah manisa sam, banyak
berair, lembek & tidak ngelotok.
|
|
|
6.1.
|
Pembibitan
Pisang diperbanyak dgn cara vegetatif berupa tunas-tunas (anakan).
- Persyaratan Bibit
Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh
masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh,
Lebak bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan Sinyonya.
- Penyiapan Benih
Persiapan benih biji yg dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah
buah dikupas & diambil bijinya dgn jalan fermentasi biasa
(ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24
jam (sehari semalam) & biji siap disemaikan. Disamping itu dpt pula
direndamdengan larutan asam dgn perbandingan 1:2 dari air & larutan
asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% atau Asam Sulfat
(H2S04) BJ = 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci
dgn air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang dgn air yg mengalir
selama 10 menit & dianginkan selama 24 jam. utk menghidari jamur
biji dpt dibalur dgn larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau
fungisida lainnya.
- Teknik Penyemaian Benih
Teknik penyemaian benih dipilih lahan yg gembur & mudah mendapat
pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi
seperti: mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari
rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras
lainnya. Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & buatkan
bedang-bedeng yg berukuran 1-1,5 m lebar & tinggi sekitar 30 cm,
panjang disesuaikan dgn luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya
panjang bedengan sekitar 10 m, dgn keadaan arah membujur dari Utara
ke Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari walaupun
setelah diberi atap pelindung, dgn jarak antara bedeng 30 cm &
utk menambah kesuburan dpt diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang
yg sudah matang & benih siap disemaikan.
Selain dgn melalui proses pengecambahan juga biji dpt langsung
ditunggalkan pada bedeng-bedeng yg sudah disiapkan, utk menyiapkan
pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji
tersebut ditanam pada bedengbedeng yg berjarak 10 X 10 cm setelah
berkecambah & berumur 1-1,5 bulan & sudah tumbuh daun
sekitar 2-3 helai maka bibit dpt dipindahkan dari bedeng persemaian
ke bedeng penanaman.
- Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Setelah bibit berkecambang & telah berumur 1-1,5 bulan disiram
pagi sore, setelah kecambah dipindah ke bedeng pembibitan penyiraman
cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, dgn menggunakan
"gembor" supaya merata & tidak merusak bedengan & diusahakan
air dpt menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian dilakukan
pendangiran bedengan supaya tetap gembur & dilakukan setiap 2-3
minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi,
hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur kurang
lebih 1 tahun persemaian yg dilakukan terhadap pohon baru setelah
itu dpt dilakukan pengokulasian yg ditentukan dgn sistem Fokkert yg sudah
disempurnakan yg sebelumnya daun-daun dirontokkan pada pohon induk
yg telah dipilih mata kulitnya & kemudian setelah disiapkan
tempat utk penempelan mata kulit tersebut sampai mata kulit itu
tumbuh tunas, setelah itu tunas asli pada pohon induk yg telah
ditempel dipangkas, kemudian rawat dgn penyiraman 2 kali sehari
& mendangir serta membersihkan rumput-rumput yg ada disiangi,
kemudian dpt juga diberi pupuk urea 10 gram utk tiap 1 m² utk 25
tanaman rambutan.
- Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yg telah
berkecambah atau di cangkok maupun diokulasi dpt dgn mencungkil/membuka
plastik yg melekat pada media penanaman dgn cara hati-hati jangan
sampai akar menjadi rusak & dilakukan penyungkilan sekitar 5 cm
& agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar
tunggangnya dpt dipotong sedikit utk menjaga penguapan kemudian
lebar daun dipotong separuh serta keping yg menempel dibiarkan sebab
berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dpt menerima makanan dari
tanah yg baru. & ditanam pada bedeng pembibitan dgn jarak 30-40
cm & ditutupi dgn atap yg dipasang miring lebih tinggi di Timur
dgn harapan dpt lebih banyak kena sinar mata hari pagi.
|
|
6.2.
|
Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
Pilihlah tanah yg subur, hindari daerah yg berkondisi tanahnya
terlampau liat & tidak memiliki sirkulasi yg baik, meskipun pada
daerah perbukitan tetapi tanahnya subur dgn cara membuat sengkedan
(teras) pada bagian yg curam, kemudian utk menggemburkan tanah perlu
dibajak atau cukup dicangkul dgn kedalaman sekitar 30 cm secara
merata.
- Pembukaan Lahan
Tanah yg akan dipergunakan utk kebun rambutan dikerjakan semua
secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan
dibuang & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah
dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan
tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi kalau dari hasil okulasi perlu
pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1
meter & kedalam disesuaikan dgn kedalaman air tanah, guna
mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus
& kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat
dgn cara mengubur ranting-ranting & dedaunan & kondisi ini
dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya.
- Pembentukan Bedengan
Setelah tanah keadaan gembur & buatkan bedeng-bedengan yg berukuran
8 m lebar & tinggi sekitar 30 cm dgn perataan dasar atasnya guna
menopang bibit yg akan ditanam, panjang disesuaikan dgn luas
pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10
m, dgn keadaan arah membujur dari utara ke selatan, supaya
mendapatkan banyak sinar matahari pagi walaupun setelah diberi atap
pelindung, dgn jarak antara bedeng 1 m yg diharapkan utk lalu-lintas
para pekerja & dpt dipergunakan sebagai saluran air pembuangan,
& utk menambah kesuburan dpt diberi pupuk hijau, kompos/pupuk
kandang yg sudah matang
- Pengapuran
Pengapuran pada dataran
yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tidak bisa
ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur,
setelah lobang-lobang itu digali dgn ukuran penanaman di pekarangan
& dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter utk setiap lobang
guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat
tumbuhnya tanaman
rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk kandang
supaya tanah menjadi subur.
- Pemupukan
Setelah jangka waktu 1
minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan
kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1
blek) & setelah 1 minggu lahan baru siap utk ditanami bibit
rambutan yg telah jadi.
|
|
6.3.
|
Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanaman
Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan
kemudian ditanam dgn jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah & berumur
1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka
bibit/zaeling dpt dipindahkan pada bedeng ke dua dgn jarak 1-14
meter. utk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung
dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dgn maksud
supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.
- Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap utk tempat
penanaman bibit rambutan yg sudah jadi dilakukan setelah tanah
diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dgn ukuran 1 x 1
x 0,5 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya & pada
waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan yg nantinya
dipergunakan utk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman,
sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.
- Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dgn susunan tanah
seperti sedia kala & tanah yg bagian atas dikembalikan setelah
dicampur dgn 3 blek (1 blek kurang lebih 20 liter) pupuk kandang yg sudah
matang, & kira-kira 4 pekan & tanah yg berada di lubang
bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam
& tidak perlu terlalu dlm secukupnya, maksudnya batas antara
akar & batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada
disekelilingnya.
- Lain-lain
Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya
dibuat dari bambu/bahan lain dgn dipasang posisi agak tinggi
disebelah Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar
matahari pagi dari pada sore hari, & utk atapnya dpt dibuat dari
daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal
musim penghujan, agar kebutuhan air dpt dipenuhi secara alamiah.
|
|
6.4.
|
Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan & Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan
tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti
rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1-2 m sekeliling
tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dgn baik segera
dilakukan penggantian dgn bibit cadangan.
- Perempalan
Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah
tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan peempelan/ pemangkasan pada
ujung cabang-cabangnya. Disamping utk memperoleh tajuk yg seimbang
juga berguna memberi bentuk tanaman, memperbanyak & mengatur produksi
agar tanaman tetap terpelihara. Pemangkasan juga perlu dilakukan
setelah masa panen buah berakhir dgn harapan muncul tajuk-tajuk baru
sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya & hasil
berikutnya dpt meningkat.
- Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman rambutan tetap stabil
perlu diberikan pupuk secara berkala dgn aturan:
a).Pada tahun ke 2 setelah
penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dgn campuran 30 kg pupuk
kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 germ ZK dgn cara ditaburkan
disekeliling pohon/dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30
cm selebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup
kembali dgn tanah galian sebelumnya.
b). Tahun berikutnya perlu dosis
pemupukan perlu ditambah dgn komposisi 50 kg pupuk kandang, 60 kg TSP,
150 gr Urea & 250 gr ZK dgn cara pemupukan yg sama, apabila
menggunakan pupuk NPK maka perbandingannya 15:15:15 dgn ukuran diantara
75-125 kg utk setiap ha, & bila ditabur dlm musim hujan & dgn komposisi
250-350 kg apabila dilakukan saat awal musim penghujan.
- Pengairan & Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari
cangkokan/okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali
sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman
dpt dikurangi menjadi satu kali sehari.
Apabila tanaman rambutan telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi
penyiraman bisa dikurangi lagi yg dpt dilakukan saat-saat diperlukan
saja. & bila turunterlalu lebat diusahakan agar sekeliling
tanaman tidak tegenang air dgn cara membuat lubang saluran utk mengalirkan
air.
- Waktu Penyemprotan
Pestisida
Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya penyakit/hama karena kondisi
cuaca/hewan-hewan perusak maka perlu dilakukan penyemprotan
pestisida umumnyadilakukan antara 15-20 hari sebelum panen & juga
apabila kelembaban udara terlalu tinggi akan tumbuh cendawan,
apabila musim penghujan mulai tiba perlu disemprot fungisida
beberapa kali selama musim hujan pestisida & insektisida
- Pemeliharaan Lain
Untuk memacu munculnya bunga rambutan diperlukan larutan KNOƒ
(Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada
tidak diberi KNOƒ & juga mempunyai keunggulan memperbanyak
"dompolan" bunga (tandan) rambutan pada setiap stadium
(tahap perkembangan) serta mempercepat pertumbuhan buah rambutan.
7. HAMA & PENYAKIT RAMBUTAN
7.1.
|
Hama pada Daun
Hama tanaman rambutan berupa serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong
& bajing serta hama lainya seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi
faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. misal: ulat
penggerek buah (Dichocricic punetiferalis) warna kecoklat-coklatan
dgn ciri-ciri buah menjadi kering & berwarna hitam, Ulat penggerek
batang (Indrabela sp) membuat kulit kayu & mampu membuat lobang
sepanjang 30 cm, Ulat pemakan daun (Ploneta diducta/ulat keket)
memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal (Berta
chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun menjadi kering,
keriting berwarna cokelat kuning.
|
7.2.
|
Penyakit
Penyakit tanaman rambutan disebabkan organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos
sp) yg diserang umumnya daun tua & muncul pada musim hujan dgn ciri-ciri
adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai seratserat halus
berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya. Ganggang Chaphaleuros
kesimbiose dgn lumut kerek (lichen) & dpt dijumpai pada daun & batang
rambutan, yg nampak seperti panu sehingga ranting yg diserang dpt mati;
Penyakit akar putih disebabkan oleh cendawan (jamur) Rigidoporus
Lignosus dgn tanda rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila
akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
|
7.3.
|
Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman rambutan yg berbentuk rerumputan
yg berada disekitar tanaman rambutan yg akan mengganggu pertumbuhan
perkembangan bibit rambutan oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan
secara rutin.
|
8.1.
|
Ciri & Umur Panen
Buah rambutan yg telah matang dgn ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dgn
jenis rambutan yg ada juga dgn mencium baunya serta yg terakhir dgn merasakan
rambutan yg sudah masak dibandingkan dgn rambutan yg belum masak, dpt dipastikan
bahwa pemanenan dilakukan sekitar bulan Nopember sampai Februari, juga dpt dipengaruhi
musim kemarau atau musim penghujan.
|
8.2.
|
Cara Panen
Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tungkalnya yg sudah matang
(hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak
menjadi rusak. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen agar dpt bertunas
kembali cepat berbuah apabila pemetikan tidak terjangkau dpt dilakukan dgn menggunakan
galah utk mengkait tangkai buah rambutan secara benar.
|
8.3.
|
Periode Panen
Periode pemanenan buah rambutan dilakukan pada sekitar bulan Nopember
sampai dgn Februari (masa musim penghujan). dgn dicari buah yg masak &
yg belum masak supaya ditinggal dulu & kemudian dipanen kembali.
|
8.4.
|
Perkiraan Produksi
Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen
dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada maka dpt diperkirakan
mendapatkan hasil yg maksimal. Setiap pohonnya dpt mencapai hasil minimal
0,10 kuintal, & maksimal dapan mencapai 1,75 kuintal setiap pohonnya.
|
9.1.
|
Pengumpulan
Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah rambutan harus diikat secara
baik, biasanya dikumpulkan tidak jauh dari lokasi pohon sehingga selesai
pemanenan secara keseluruhan.
|
9.2.
|
Penyortiran & Penggolongan
Tujuan penyortiran buah rambutan yg bagus agar harga jualnya tinggi,
biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah yg kecil tetapi
baik mutunya dpt dicampur dgn buah yg besar dgn sama mutunya, yg biasanya
dijual dlm bentuk ikatan & perlu diingat bahwa dlm 1 ikatan diusahakan
sama besar & sama baik mutunya. & dilakukan sesuai dgn jenis
rambutan, jangan dicampur adukkan dgn jenis yg lain.
|
9.3.
|
Penyimpanan
Penyimpanan yg terbaik utk mengawetkan buah rambutan biasanya dilakukan dgn
jalan dibuat asinan/manisan & dimasukkan dlm kaleng/botol atau dpt juga
dgn menggunakan kantong plastik. Hal ini dpt menjaga kesterlilan & ketahanan
serta lama penyimpanannya.
|
9.4.
|
Pengemasan & Pengangkutan
Hasil jual dpt tinggi tidak tergantung dari rasanya saja,tetapi pada
kenampakandan cara pengikatannya,apabilaakan dijual tidak jauh dari lokasi
maka cukup diikat & kemudian di angkut dgn kendaraan/dimasukkan dlm karung.
utk pengiriman dgn jarak yg agak jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu
hingga 2-3 hari lamanya perjalanan rambutan. Caranya di pak dgn menggunakan
peti sebelum dipilih & di pak sebaiknya dicuci terlebih dahulu dgn air
sabun & dibilas kemudian dikeringkan, setelah dipisah dari tangkainya,
apabila ada yg terkena jamur sebaiknya direndam dulu dgn larutan soda 1,5%
selama 3-5 menit kemudian disikat dgn sikat yg lunak. Setelah itu disusun
berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, yg sebelumnya dialasi dgn lumut/
sabut kelapa, setelah itu dilapisi dgn kertas minyak. Setelah penuh lapisan
atas dilapisi lagi dgn kertas minyak & dgn sabut kelapa yg terakhir
ditutup dgn papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung,
biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan dibawah didalam
perjalanan.
|
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN RAMBUTAN
10.1.
|
Analisis Usaha Budidaya
Untuk mendukung perhitungan analisis usaha tani rambutan secara
konvensional ada beberapa hal yg perlu diketahui antara lain:
1)
|
Tanaman rambutan dibudidayakan
secara pencangkokan atau mengokulasi dgn jarak tanam 12-14 m sehingga
populasi tanaman setiap hektar mencapai 1000 tanaman.
|
2)
|
Varietas tanaman rambutan yg dibudidayakan
merupakan jenis yg disukai konsumen.
|
3)
|
Di lokasi penanaman diusahakan
yg dekat dgn sumber air, dekat dgn sipekerja.
|
4)
|
Tenaga kerja dibedakan menjadi
dua yakni tenaga kerja pria (HKP) & tenaga kerja wanita (HKW), dgn ongkostenaga
kerja pria lebih tinggi dari pada tenaga kerja wanita dgn jam kerja per
harinya 8 jam.
|
5)
|
Budidaya rambutan dilakukan
pada musim (Maret-September).
|
|
10.2.
|
Gambaran Peluang Agribisnis
Buah rambutan merupakan buah populer di kawasan ASEAN, khususnya di tanh
air dn di negara Jiran Malaysia tempat asal buah rambutan. Buah rambutan
dpt dikonsumsi langsung (buah segar) ataupun diolah menjadi buah kalen
& manisan buah rambutan.
Rambutan selain sebagai buah segar yg digemari, hasil olahannya pun menjadi
komoditi primadona yg memiliki prospek cukup cerah di Asia & di
negara-negara lainnya. Pasar dlm negeri maupun pasar luar negeri masih
merupakan lahan pemasaran yg menjanjikan. Sehingga sangat tepat utk membudidayakan
buah rambutan secara intensif dgn didukung kondisi alam yg ada.
|
11. STANDAR PRODUKSI RAMBUTAN
11.1.
|
Ruang Lingkup
Standard produksi ini meliputi: klasifikasi/penggolongan & syarat mutu,
cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan & cara pengemasan.
|
11.2.
|
Diskripsi
Buah rambutan segar adalah buah dari tanaman rambutan (Nephelium
lappaceum Linn) dlm tingkat ketuaan optimal, utuh, segar & bersih.
Standar buah rambutan di Indonesia tercantum dlm Standar Nasional Indonesia
SNI 01-3210-1992.
|
11.3.
|
Klasifikasi & Standar Mutu
Buah rambutan segar utk masing-masing kultvar, digolongkan dlm 2 buah
jenis, yaitu: Mutu I & Mutu II.
Klasifikasi berdasarkan ukuran berat adalah sebagai berikut:
a) Bijai
|
: besar maksimum 20 kg; kecil
: > 20 kg
|
b) Lebak Bulus
|
: besar maksimum 35 kg; kecil
> 35 kg
|
c) Rapiah
|
: besar maksimum 30 kg; kecil
> 30 kg
|
d) Simacan
|
: besar maksimum 40 kg; kecil
> 40 kg
|
Persyaratan mutu utk buah rambutan adalah sebagai berikut:
a)
|
Keseragaman Kultivar: mutu I
seragam; mutu II seragam
|
b)
|
Keseragaman Ukuran: mutu I
seragam; mutu II kurang seragam
|
c)
|
Tingkat Kesatuan Buah: mutu I
tepat; mutu II kurang Tepat
|
d)
|
Tingkat Kesegaran Buah: mutu I
segar; mutu II kurang segar
|
e)
|
Buah cacat/busuk: mutu I 0%;
mutu II 0%
|
f)
|
Bentuk ikatan: mutu I maksimum
10 cm; mutu II maksimum 10 cm
|
g)
|
Bentuk buah lepas: mutu I
maksimum. 0,5 cm; mutu II maksimum 0,5 cm
|
h)
|
Kadar Kotoran: mutu I 0%; mutu
II 0%
|
i)
|
Serangga hidup/mati: mutu I
tidak ada; mutu II tidak ada
|
|
11.4.
|
Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah rambutan segar terdiri dari maksimum 1.000 kemasan.
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan dlm 1 (satu) partai/lot.
a)
|
Jumlah kemasan dlm partai/lot
1 s/d 5, contoh pengambilan semua
|
b)
|
Jumlah kemasan dlm partai/lot
6 s/d 100, contoh pengambilan sekurangkurangnya 5
|
c)
|
Jumlah kemasan dlm partai/lot
101 s/d 300, contoh pengambilan sekurangkurangnya 7
|
d)
|
Jumlah kemasan dlm partai/lot
301 s/d 500, contoh pengambilan sekurangkurangnya 9
|
e)
|
Jumlah kemasan dlm partai/lot
501 s/d 1000, contoh pengambilan sekurangkurangnya 10
|
Petugas pengambil contoh harus orang yg memenuhi persyaratan yaitu orang yg
telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dgn suatu
badan hukum.
|
11.5
|
Pengemasan
Buah rambutan segar disajikan dlm bentuk ikatan atau lepas, dibungkus bahan
kertas, jaring plastik atau bahan laian yg sesuai, lalu dikemas dgn keranjang
bambu atau kotak karton/kayu/bahan lain yg sesuai dgn atau tanpa penyangga,
dgn berat bersih maksimum 10 kg.
Pada bagian luar kemasan, diberi label yg bertuliskan antara lain :
a)
|
Dihasilkan di Indonesia.
|
b)
|
Nama barang/kultivar.
|
c)
|
Golongan ukuran.
|
d)
|
Jenis mutu.
|
e)
|
Nama perusahaan/eksportir.
|
f)
|
Berat bersih/kotor.
|
|
12. DAFTAR PUSTAKA RAMBUTAN
1.
|
Mahisworo, Kusno Susanto & Agustinus
Anung, Bertanam Rambutan; Jakarta: Penebar Swadaya, 1991, cet ke-3. 80p; 21
cm.
|
2.
|
Rahardi F.; Rina Nirwan S. &
Iman Satyawibawa, Agribisnis tanaman perkebunan. Jakarta: Penebar Swadaya,
1994. Vi + 67p; ilus.; 21 p.
|
Sumber Teknik Cara Budidaya RAMBUTAN (Nephelium sp.) Lengkap : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan,
BAPPENAS
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar