Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap
Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap. Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK BETERNAK AYAM RAS PEDAGING akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut:
Peta Halaman Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap :
1. SEJARAH SINGKAT AYAM RAS PEDAGING
2. SENTRA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING
3. JENIS AYAM RAS PEDAGING
4. MANFAAT BETERNAK AYAM RAS PEDAGING
5. PERSYARATAN LOKASI BETERNAK AYAM RAS PEDAGING
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA AYAM RAS PEDAGING
7. HAMA & PENYAKIT AYAM RAS PEDAGING
Peta Halaman Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap :
1. SEJARAH SINGKAT AYAM RAS PEDAGING
2. SENTRA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING
3. JENIS AYAM RAS PEDAGING
4. MANFAAT BETERNAK AYAM RAS PEDAGING
5. PERSYARATAN LOKASI BETERNAK AYAM RAS PEDAGING
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA AYAM RAS PEDAGING
7. HAMA & PENYAKIT AYAM RAS PEDAGING
Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap
Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap |
1. SEJARAH SINGKAT AYAM RAS PEDAGING
Ayam ras pedaging disebut juga
broiler, yg merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa
ayam yg memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dlm memproduksi daging
ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an
dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia
yg pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah
dikenal masyarakat Indonesia dgn berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah
bisa dipanen. dgn waktu pemeliharaan yg relatif singkat & menguntungkan,
maka banyak peternak baru serta peternak musiman yg bermunculan diberbagai
wilayah Indonesia.
Ayam telah dikembangkan sangat pesat
disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai
hampir disetiap propinsI.
Dengan berbagai macam strain ayam
ras pedaging yg telah beredar dipasaran, peternak tdk perlu risau dlm menentukan
pilihannya. Sebab semua jenis strain yg telah beredar memiliki daya
produktifitas relatif sama.Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya
tdk menyolok atau sangat kecil sekali. dlm menentukan pilihan strain apa yg akan
dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yg dijual
di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yg banyak beredar di
pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett,
Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum,
Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross,
Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
Manfaat beternak ayam ras pedaging
antara lain, meliputi:
- penyediaan kebutuhan protein hewani
- pengisi waktu luang dimasa pensiun
- pendidikan & latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
- tabungan di hari tua
- mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)
- Lokasi yg cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
- Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
- Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tdk mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
Sebelum usaha beternak dimulai,
seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen
(pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) & feeding (makanan
ternak/pakan).
Penyiapan Sarana & Peralatan:
1. Perkandangan. Sistem perkandangan yg ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
- persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,
- kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada,
- tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dgn umur ayam,
- untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yg dibesarkan & untuk ayam dewasa bisa dgn kandang postal atapun kandang bateray.
- Untuk kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama.
Peralatan
1.
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
2.
Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dgn areal jangkauan 1-3 m dgn alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yg menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dgn areal jangkauan 1-3 m dgn alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yg menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
3.
Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
4.
Tempat makan, minum & tempat
grit
Tempat makan & minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. Untuk tempat grit dgn kotak khusus
Tempat makan & minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. Untuk tempat grit dgn kotak khusus
5.
Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, & lain-lain.
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, & lain-lain.
Pembibitan
Ternak yg dipelihara haruslah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
|
Pemilihan Bibit & Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day OldChicken)/ayam umur sehari:
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day OldChicken)/ayam umur sehari:
- Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
- Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
- Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
- Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
- Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
- Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Perawatan Bibit & Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus & diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yg bertugas di daerah yg bersangkutan.
Pemberian Pakan & Minuman
Untuk pemberian pakan ayam ras
broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase
finisher (umur 4-6 minggu).
a.
Kualitas & kuantitas pakan fase
starter adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
b.
Kualitas & kuantitas pakan fase
finisher adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu:
- minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
- minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
- minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor &
- minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan
umur ayam yg dikelompokkan dlm 2 (dua) fase yaitu:
1. Fase starter (umur 1-29 hari),
kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1
(1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100
ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor & minggu ke-4 (22-29
hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4
minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari
pertama hendaknya diberi tambahan gula & obat anti stress kedalam air
minumnya. Banyaknya gula yg diberikan adalah 50 gram/liter air.
2. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok
dlm masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100
ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50
hari) 12,7 liter/hari/100 ekor & minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1
liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4
liter/hari/ekor.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apabila ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.
- Penyakit
- Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah & mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: - menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
- dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dlm air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
- Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yg spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tdk menentu & lumpuh.
Pengendalian: - menjaga kebersihan lingkungan & peralatan yg tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yg mati segera dibakar/dibuang;
- pisahkan ayam yg sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yg mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
- Hama
- Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk & mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat & kurus.
Pengendalian: - sanitasi lingkungan kandang ayam yg baik; pisahkan ayam yg sakit dgn yg sehat;
- dengan menggunakan karbonat sevin dgn konsentrasi 0,15% yg encerkan dgn air kemudian semprotkan dgn menggunakan karbonat sevin dgn konsentrasi 0,15% yg encerkan dgn air kemudian semprotkan ketubuh pasien. dgn fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yg mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
- Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam - Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang & bulu ayam.
- Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground) - Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong & ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tdk mudah tercemar & mudah busuk. - Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yg telah dipotong itu dicelupkan ke dlm air panas (51,7- 54,4°C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang
halus dicabut dgn membubuhkan lilin cair atau dibakar dgn nyala api biru. - Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus & ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
dimasak dlm kemasan terpisah. - Pemotongan Karkas
Kaki & leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tdk disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan & karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan & dikemas.
Semoga artikel Teknik Cara Budidaya / Beternak Ayam Ras Pedaging Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini.
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar